Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia tidak akan mencabut sanksi terhadap Iran secara sepihak. Dia mengatakan Iran harus terlebih dahulu mematuhi komitmen kesepakatan nuklirnya meski ada tuntutan dari pemimpin tertinggi Republik Islam itu pada Minggu (7/2).
Saat ditanya dalam wawancara CBS yang ditayangkan, Minggu (7/2), apakah dia akan menghentikan sanksi untuk meyakinkan Iran agar kembali ke meja perundingan, Biden memberikan jawaban yang tegas, "Tidak!"
Wartawan itu kemudian bertanya apakah Iran harus berhenti memperkaya uranium terlebih dahulu, yang mendapat anggukan tegas dari Biden.
Baca juga: Menlu AS di Era Perang Dingin Tutup Usia
Kesepakatan penting tersebut dicapai pada 2015 oleh AS dan kekuatan dunia lain (Tiongkok, Rusia, Jerman, Prancis, dan Inggris) menyusul negosiasi panjang dengan Iran yang bertujuan mencegahnya mengembangkan senjata nuklir.
Kesepakatan itu telah digantung sejak keputusan Trump menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2018 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran.
Trump berargumen perjanjian itu tidak cukup membatasi program nuklir Iran dan dia mengeluhkan aktivitas destabilisasi di wilayah tersebut.
Trump melanjutkan sanksi AS terhadap Teheran yang telah dicabut melalui perjanjian tersebut. Setahun kemudian, Teheran pun menangguhkan kepatuhannya tersebut.
Pemerintahan Biden telah menyatakan kesediaan untuk kembali ke kesepakatan itu, tetapi bersikeras Teheran harus terlebih dahulu melanjutkan kepatuhannya berdasarkan perjanjian tersebut.
Pada 4 Januari, Iran mengumumkan telah meningkatkan proses pengayaan uraniumnya hingga kemurnian 20%, jauh di atas tingkat 3,67% yang diizinkan kesepakatan, tetapi jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan untuk sebuah bom atom.
Biden telah berjanji untuk kembali ke perjanjian tersebut, tetapi hanya dengan syarat Iran lebih dulu memperbarui komitmennya.
Kebuntuan pun menjadi lebih jelas pada Minggu (7/2), dengan Biden terus berusaha keras dan pemimpin tertinggi Iran Ali Khamenei juga tidak menunjukkan fleksibilitas.
"Jika mereka ingin Iran kembali pada komitmennya, Amerika Serikat harus sepenuhnya mencabut sanksi, dalam praktiknya dan bukan di atas kertas," kata Ayatollah, Minggu (7/2), dalam pidato yang disiarkan televisi.
"Kami kemudian akan memverifikasi jika memang sanksi dicabut dengan benar," lanjutnya sembari menambahkan itu adalah kebijakan definitif Republik Islam. (AFP/OL-1)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Trump sebelumnya menyampaikan telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam bertenaga nuklir sebagai tanggapan atas komentar Medvedev.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan dua kapal selam nuklir untuk dikerahkan ke wilayah yang tepat.
Pemerintah harus mengirim tenaga ahli ke negara-negara maju yang telah mengoperasionalkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved