Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Protes UU Pertanian Baru, Petani Blokade Jalan di Seluruh India

Nur Aivanni
07/2/2021 11:02
Protes UU Pertanian Baru, Petani Blokade Jalan di Seluruh India
Demonstrasi petani di Chennai, India.(AFP/Arun SANKAR)

RIBUAN petani memblokade jalan-jalan utama di seluruh India, selama beberapa jam, Sabtu (6/2), mendesak agar pemerintah mencabut undang-undang pertanian baru yang telah menyebabkan aksi protes besar selama berbulan-bulan.

Para pengunjuk rasa menggunakan traktor, truk, dan batu besar untuk memblokade jalan.

Mereka membawa spanduk dan bendera yang mengecam UU, yang menurut mereka, akan membuat para petani menjadi semakin miskin dan tergantung pada belas kasihan perusahaan.

"Kami akan terus berjuang sampai napas terakhir kami," seru Jhajjan Singh, 80, petani yang berada di lokasi protes di Ghazipur.

Baca juga: Ribuan Warga Myanmar Turun ke Jalan di Yangon Memprotes Kudeta

Pihak berwenang mengerahkan ribuan pasukan keamanan, terutama di luar Delhi, tempat para petani berkemah di tiga lokasi utama selama lebih dari dua bulan.

Para petani mengatakan mereka tidak akan pergi sampai pemerintah mencabut undang-undang tersebut.

Blokade yang dilakukan pada Sabtu (6/2) tersebut dimulai pada tengah hari dan berlangsung selama tiga jam. Tidak ada kekerasan yang dilaporkan.

Beberapa putaran pembicaraan antara petani dan pemerintah gagal menghasilkan terobosan apa pun. Pemerintah mengatakan undang-undang tersebut diperlukan untuk memodernisasi pertanian India.

Menteri Pertanian India Narendra Singh Tomar mempertahankan undang-undang itu di parlemen, Jumat (5/2), yang mengurangi harapan penyelesaian yang cepat dan tidak menawarkan untuk melanjutkan pembicaraan dengan para petani.

Aksi protes berubah menjadi kekerasan pada 26 Januari, pada Hari Republik India, ketika sekelompok petani yang mengendarai traktor berubah arah dari rute protes dan menyerbu Benteng Merah abad ke-17.

Ratusan polisi terluka, begitu pula para petani. Dan ada seorang pengunjuk rasa yang meninggal.

Para pemimpin petani mengutuk kekerasan itu tetapi mengatakan mereka tidak akan menghentikan aksi protes tersebut.

Sejak itu, pihak berwenang meningkatkan keamanan di lokasi protes di luar Delhi secara signifikan, dengan menambahkan paku besi dan barikade baja untuk menghentikan para petani memasuki ibu kota.

Kantor komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia meminta pihak berwenang dan pengunjuk rasa menahan diri.

"Hak untuk berkumpul dan berekspresi secara damai harus dilindungi baik secara daring dan luring. Sangat penting untuk menemukan solusi yang adil dengan menghormati Hak Asasi Manusia untuk semua," kata komisaris tinggi HAM PBB lewat Twitter, Jumat (5/2). (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya