PRESIDEN terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden tidak akan mengubah kebijakan pendahulunya, Donald Trump, yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Meski begitu, kandidat menteri luar negeri AS pilihan Biden, Antony Blinken, akan berusaha mendorong berdirinya negara Palestina
Dalam sidang konfirmasi di Senat AS, Senator Ted Cruz bertanya apakan AS akan mempertahankan posisi mereka di Jerusalem dan mempertahankan posisi kedutaan besar AS di kota itu. Blinken tanpa ragu menjawab, "Iya dan iya."
Trump, pada 2017, melanggar konsensus internasional dan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel meski Palestina mengklaim kota suci itu sebagai bagian dari calon negara mereka.
Baca juga: Calon Menlu AS Janji akan Tegas terhadap Tiongkok
Blinken mengatakan Biden akan berusaha keras mendukung berdirinya negara Palestina meski mengakui sulitnya hal itu.
"Satu-satunya cara memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang demokratis dan memberi Palestina sebuah negara adalah memastikan adanya solusi dua negara," ujar Blinken.
Meski begitu, dia menambahkan, "Namun, secara realistis akan sulit melihat hal itu terjadi di waktu dekat ini.
"Yang terpenting adalah memastikan kedua belah pihak tidak mengambil langkah yang membuat proses yang sulit ini menjadi semakin berat," lanjutnya.
Pemerintahan Trump menyatakan dukungannya untuk negara Palestina namun menegaskan negara itu tidak boleh memiliki kekuatan militer dan ibu kotanya tidak akan ada di Jerusalem.
Palestina pun kemudian memboikot Trump dan mengatakan pengakuan AS bahwa Jerusalem adalah ibu kota Israel dan penghentian bantuan untuk para pengungsi Palestina telah menunjukkan bias presiden AS itu. (AFP/OL-1)