Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PM Jepang Umumkan Darurat Covid di Tokyo

Nur Aivanni
07/1/2021 19:30
PM Jepang Umumkan Darurat Covid di Tokyo
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, mengumumkan keadaan darurat di wilayah metropolitan Tokyo,Kamis (7/1/2021)(AFP)

PERDANA Menteri Jepang Yoshihide Suga, Kamis (7/1), mengumumkan keadaan darurat di wilayah metropolitan Tokyo, mengizinkan tindakan yang lebih kuat untuk melawan lonjakan infeksi virus korona baru-baru ini.

Deklarasi darurat tersebut, yang akan berlaku mulai Jumat (8/1) hingga 7 Februari, akan meminta penduduk untuk tinggal di rumah dan menyerukan kepada restoran dan bar untuk berhenti menyajikan alkohol pada pukul 19.00 dan tutup pukul 20.00 waktu setempat. Gym, department store, dan fasilitas hiburan juga akan dikenakan waktu yang lebih singkat.

Langkah itu dilakukan ketika Tokyo mengonfirmasi 2.447 kasus baru akibat virus korona, melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada Rabu sebanyak lebih dari 800.

"Situasi semakin memburuk baru-baru ini secara nasional, dan saya merasakan krisis yang kuat," kata Suga pada pertemuan satuan tugas pemerintah mengenai tanggapan pandemi. "Kami akan mengambil langkah-langkah yang menyeluruh," katanya.

Penduduk daerah yang tercakup dalam keadaan darurat tersebut - Tokyo dan prefektur Kanagawa, Chiba dan Saitama yang berdekatan - akan diminta untuk menahan diri dari perjalanan yang tidak penting di luar rumah mereka, terutama setelah pukul 20.00 waktu setempat.

Perusahaan akan didorong agar karyawan bekerja dari rumah atau melakukan pengaturan shift, dengan tujuan mengurangi jumlah orang di kantor sebesar 70 persen. Acara pun akan dibatasi pada 5.000 orang atau 50 persen dari kapasitas tempat.

Langkah-langkah tersebut lebih santai daripada mereka yang berada di bawah keadaan darurat sebelumnya pada musim semi lalu, yang membuat sekolah dan banyak bisnis di seluruh negeri ditutup sementara dan acara dibatalkan.

Tidak akan ada hukuman bagi mereka yang gagal mematuhinya, tidak seperti penguncian yang diberlakukan di negara-negara lain. Ujian masuk universitas akan diadakan akhir bulan ini sesuai jadwal.

Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan terhadap covid-19, mengatakan kepada parlemen bahwa deklarasi darurat dapat dicabut jika jumlah kasus harian virus korona di Tokyo turun menjadi 500, atau sekitar seperlima dari level saat ini.

Infeksi telah meningkat secara nasional, dengan kasus harian mencapai titik tertinggi sepanjang masa di 6.100 pada Kamis. Wilayah metropolitan Tokyo paling terpukul, terhitung sekitar setengah dari semua kasus di negara itu dalam beberapa pekan terakhir.

Sebelumnya, keadaan darurat diumumkan di Tokyo dan enam prefektur lainnya pada awal April tahun lalu selama gelombang pertama infeksi di Jepang dan diperluas secara nasional pada akhir bulan itu. Itu kemudian dicabut secara bertahap pada Mei ketika kasus virus korona mereda.

Suga enggan mengulangi langkah tersebut. Ia berharap untuk mencapai keseimbangan antara mengekang wabah dan menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul. Tetapi perdana menteri telah menghadapi tekanan yang meningkat karena peringkat dukungannya telah anjlok sebagian karena ketidakpuasan publik dengan tanggapan covid-19-nya. (Kyodo News/OL-13)

Baca Juga: Pandemi kian Memicu Kemiskinan Ekstrem di Nigeria



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya