Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Eropa Larang Perjalanan dari Inggris karena Covid-19 Jenis Baru

Atikah Ishmah Winahyu
21/12/2020 07:58
Eropa Larang Perjalanan dari Inggris karena Covid-19 Jenis Baru
Pesawat terdampar di Bandara Gatwick, London, Inggris, akibat pandemi covid-19.(AFP/Ben STANSALL )

NEGARA-NEGARA di Eropa melarang penerbangan dan pelayaran feri yang membawa penumpang dari Inggris. Kebijakan itu diberlakukan demi memutus mata rantai penyebaran strain baru covid-19 yang telah membuat Inggris selatan menerapkan lockdown tingkat 4.

Larangan perjalanan muncul karena kasus terbaru menunjukkan adanya varian baru covid-19 yang menyebabkan lonjakan infeksi yang mengkhawatirkan, terutama di London dan Inggris tenggara.

Pada Minggu (20/12) pagi, penambahan infeksi di Inggris naik mencapai 35.928 kasus.

Baca juga: Infeksi Harian Korona di Korsel Capai Rekor Tertinggi

Prancis mengumumkan penangguhan angkutan penumpang dan angkutan barang yang ditangani manusia dari Inggris selama 48 jam mulai Minggu (20/12) pukul 23.00 waktu setempat.

The Road Haulage Association memperingatkan langkah tersebut akan mengacaukan rantai pasokan yang sudah terganggu oleh Brexit dan pembatasan pandemi.

"Kami telah melihat, dalam beberapa hari terakhir, antrean di kedua sisi saluran karena penimbunan Brexit dan kesibukan Natal dan sekarang penutupan perbatasan akan berarti segala sesuatu termasuk persediaan makanan yang mudah rusak akan terdampak,” kata Direktur Kebijakan di Road Haulage Association Rod McKenzie.

Kebijakan pembatasan terbaru diberlakukan, beberapa hari sebelum Natal, dan toko-toko di jalan raya terpaksa ditutup pada pekan tersibuk dalam setahun.

Pengumuman Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Sabtu (19/12) malam, telah dituding sebagai kelalaian besar oleh Partai Buruh. Mereka menuduhnya menawarkan harapan palsu kepada jutaan warga bahwa mereka dapat menikmati Natal bersama keluarga.

Jenis baru infeksi itu pertama kali terdeteksi pada September. Pemerintah telah menyadarinya sejak Oktober tetapi menolak permintaan dari para ilmuwan dan dokter untuk menerapkan lockdown lebih lanjut.

Rencana pelonggaran aturan untuk Natal telah dibatalkan. Sekitar 21 juta warga di Inggris dan Wales yang terpengaruh pembatasan baru diimbau tetap tinggal di rumah sementara toko dan bisnis yang bukan menyediakan kebutuhan pokok/mendesak harus ditutup.

Untuk wilayah Inggris lainnya, Skotlandia dan Wales, aturan berkumpul di dalam ruangan selama liburan telah dipotong dari lima hari menjadi hanya saat Hari Natal.

Pada Minggu (20/12), Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pembatasan tambahan untuk Inggris bagian selatan mungkin harus tetap berlaku selama beberapa bulan mendatang, sementara vaksin diluncurkan.

"Kasus-kasus di area tingkat 4 benar-benar meroket dalam beberapa hari terakhir. Kami memiliki jalan panjang untuk menyelesaikan ini," kata Hancock.

Prancis mengatakan akan menggunakan penangguhan perjalanan 48 jam dari Inggris untuk menyetujui testing baru bekerja sama dengan mitra UE untuk mengatasi ancaman strain baru virus tersebut.

Antrean panjang penumpang Eurostar ke Paris terbentuk di dalam stasiun St Pancras, Minggu (20/12) sore.

Menteri Transportasi Irlandia mengatakan Dublin akan memberlakukan larangan perjalanan dari Inggris selama 48 jam, sementara Jerman menangguhkan penerbangan mulai tengah malam pada Minggu (20/12).

Belanda adalah negara pertama yang mengumumkan larangan perjalanan, yang akan tetap berlaku hingga setidaknya 1 Januari 2021. Belgia juga mengatakan telah menangguhkan kedatangan penerbangan dan kereta dari Inggris mulai tengah malam selama 24 jam.

Italia, Austria, RepCeko, El Salvador, Rumania, dan Bulgaria juga mengumumkan larangan terbang, sedangkan Swedia akan memberlakukan pembatasan perjalanan.

“Kami sedang mempersiapkan keputusan untuk melarang masuk dari Inggris. Ini akan berlaku secepat mungkin,” kata Menteri Dalam Negeri Swedia Mikael Damberg.

Sir Charles Walker, wakil ketua Komite Tory backbench 1922, mengatakan dia yakin para menteri sudah tahu sebelum Jumat (18/12) bahwa mereka akan membatalkan perayaan Natal.

"Saya curiga pemerintah tahu mereka akan membatalkan Natal pada Rabu dan Kamis ketika mereka masih mengatakan kepada House of Commons bahwa mereka berencana terus maju," ujar Walker.

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengkritik tindakan Johnson yang kurang tegas atas virus baru tersebut.

“Minggu lalu sangat jelas terlihat rencana perdana menteri untuk liburan Natal gratis bagi semua orang selama Natal terlalu berisiko,” ujar Starmer.

“Namun, daripada mendengarkan keprihatinan dan menganggapnya serius, perdana menteri melakukan apa yang selalu dia lakukan. Menepis tantangan, mengacak-acak rambutnya, dan membuat komentar sembrono,” kecamnya dalam konferensi pers, Minggu (20/12).

"Ini adalah kelalaian seorang perdana menteri yang sekali lagi terjebak di belakang kurva," tambahnya.

Pada konferensi pers, Sabtu (19/12), Johnson mengatakan dia mengambil tindakan dengan berat hati karena bukti ilmiah telah membuatnya tidak punya pilihan.

Pengumuman Johnson diikuti pembatasan lebih lanjut di Skotlandia dan Wales.

Wales naik ke tingkat 4 mulai tengah malam pada Sabtu (19/12). Aturan sedianya akan dilonggarkan untuk memungkinkan warga merayakan Natal dari 23 hingga 28 Desember, tetapi relaksasi sekarang hanya akan diizinkan pada Hari Natal.

Nicola Sturgeon mengumumkan larangan bepergian ke Skotlandia dari seluruh Inggris dan mengatakan tingkat pembatasan covid-19 yang paling sulit akan berlaku di seluruh negeri selama tiga minggu sejak Boxing Day.

Empat dari lima partai pembagian kekuasaan di Irlandia Utara menyerukan pertemuan darurat eksekutif untuk membahas strain baru covid-19 yang ditemukan di Inggris.

Pada Minggu (20/12), perkembangan mengkhawatirkan jatuh pada prevalensi jenis virus VUI2020/12/01 yang baru diidentifikasi.

Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernafasan Baru dan yang Sedang Muncul (Nervtag) milik pemerintah memberikan bukti bahwa virus itu menyebar jauh lebih cepat daripada versi lain dan pembatasan tingkat 3 yang ada tidak dapat menurunkan penyebarannya.

"Peningkatan tajam dan tiba-tiba ini menjadi perhatian serius,” kata Yvonne Doyle, direktur medis di Kesehatan Masyarakat Inggris.

Sebagian besar kasus baru terkonsentrasi di London dan tenggara, tempat strain baru diperkirakan berasal. (The Guardian/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya