Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Israel akan Vaksinasi Covid-19, Palestina masih Gigit Jari

Atikah Ishmah Winahyu
17/12/2020 15:58
Israel akan Vaksinasi Covid-19, Palestina masih Gigit Jari
Anak Palestina yang tinggal di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan(AFP/Said Khatib)

ISRAEL akan mulai meluncurkan vaksinasi covid-19 besar-besaran pada minggu depan. Akan tetapi, jutaan warga Palestina yang hidup di bawah kendali Israel harus menunggu lebih lama lagi untuk mendapatkan vaksin.

Di seluruh dunia, negara-negara kaya memesan pasokan vaksin covid-19 yang langka. Sayangnya, sebagian besar negara miskin bergantung pada program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang belum dijalankan.

Ada beberapa tempat persaingan dimainkan lebih dekat daripada di Israel dan wilayah yang telah didudukinya selama lebih dari setengah abad. Tahun depan bisa membawa perbedaan besar dalam lintasan pandemi, yang hingga kini mengabaikan batas-batas nasional dan permusuhan politik di Timur Tengah.

Orang Israel dapat segera kembali ke kehidupan normal dan mengembalikan kebangkitan ekonomi saat virus terus mengancam kota dan desa Palestina yang hanya berjarak beberapa mil (kilometer). Israel mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi Pfizer untuk memasok 8 juta dosis vaksin, cukup bagi hampir setengah dari populasi Israel yang berjumlah 9 juta warga, karena setiap orang membutuhkan dua dosis.

Kesepakatan terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara pribadi menghubungi Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla beberapa kali. Netanyahu menuturkan bahwa pada satu titik dia dapat menghubungi CEO pada pukul 2 pagi.

Israel memiliki unit vaksinasi bergerak dengan lemari es yang dapat menyimpan vaksin Pfizer pada suhu minus 70 derajat celcius (minus 94 fahrenheit). Mereka berencana untuk memulai vaksinasi secepatnya minggu depan, dengan kapasitas lebih dari 60 ribu suntikan sehari.

Israel mencapai kesepakatan terpisah dengan Moderna awal bulan ini untuk membeli 6 juta dosis vaksin yang cukup untuk 3 juta orang Israel lainnya. Vaksinasi massal Israel akan mencakup pemukim Yahudi yang tinggal jauh di dalam Tepi Barat, yang merupakan warga negara Israel, tetapi bukan wilayah yang berpenduduk 2,5 juta warga Palestina.

Warga Palestina harus menunggu pemerintah yang kekurangan uang. Mereka mengelola sebagian Tepi Barat yang diduduki sesuai dengan perjanjian perdamaian sementara yang dicapai pada 1990-an. Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur, wilayah yang dicari Palestina untuk negara masa depan mereka dalam perang Timur Tengah 1967. (The Guardian/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya