Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

WHO Bahas Akses Vaksin untuk Negara Miskin dengan Pfizer-Moderna

Nur Aivanni
16/12/2020 11:39
WHO Bahas Akses Vaksin untuk Negara Miskin dengan Pfizer-Moderna
Seorang petugas kesehatan AS mendapatkan suntikan vaksin covid-19 produksi Pfizer-BioNTech.(AFP/ARIANA DREHSLER)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (15/12), mengatakan pihaknya sedang berdiskusi dengan Pfizer dan Moderna tentang kemungkinan memasukkan vaksin covid-19 buatan mereka di antara suntikan awal untuk negara-negara miskin dengan harga terjangkau.

Fasilitas Covax, yang didukung WHO, dibuat untuk memastikan akses yang adil ke vaksin covid-19 di seluruh dunia saat itu tersedia, bertujuan menyediakan sekitar 2 miliar dosis pada akhir tahun depan.

Ratusan juta dosis kandidat vaksin yang sedang dikembangkan AstraZeneca, Novavax, dan Sanofi-GSK pun sudah diamankan.

Baca juga: AS Izinkan Rapid Test di Rumah Kurangi Beban Laboratorium

Penasihat Senior WHO Bruce Aylward mengatakan WHO sedang berdiskusi dengan Pfizer dan Moderna tentang apakah produk mereka dapat menjadi bagian dari peluncuran awal vaksin.

"Kami juga perlu memastikan harga mereka sesuai untuk populasi yang kami coba layani dan negara yang kami coba bantu," tekannya.

Raksasa farmasi AS Pfizer, bersama German BioNTech, menciptakan vaksin yang mendapat persetujuan regulasi di sejumlah negara Barat. Kampanye vaksinasi telah dimulai di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Vaksin Moderna juga diharapkan segera mendapat persetujuan.

Kedua vaksin tersebut menggunakan teknologi mutakhir dan telah terbukti sangat efektif dalam uji coba Fase III dan harganya pun diperkirakan mahal.

Tetapi, Aylward memuji pernyataan dari kepala Pfizer Albert Bourla yang berbicara tentang pemotongan harga untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

"Dia mengaku berkomitmen untuk memastikan bahwa produknya digunakan secara global dan kami menyadari bahwa memerlukan penetapan harga pada tingkat yang tepat untuk dapat membuatnya berhasil," kata Aylward.

"Jadi ada komitmen kuat dari Pfizer di luar sana untuk bisa melakukan itu," tambahnya.

Covax, tambahnya, ingin memiliki beragam portofolio vaksin untuk ditawarkan. Pihaknya juga akan mengevaluasi produk apa pun di luar sana dengan kemanjuran, keamanan, dan kualitas yang ditunjukkan.

Vaksin yang dikembangkan oleh Tiongkok dan Rusia, lanjut dia, juga dapat dievaluasi untuk dimasukkan jika memenuhi standar kemanjuran dan keamanan. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya