Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

India Akan Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19

Atikah Ishmah Winahyu
09/12/2020 09:37
India Akan Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19
PM INdia Narendra Modi (kanan) meninjau perusahaan vaksin the Zydus Biotech Park, Ahmedabad, India, Sabtu (28/11/2020)(INDIAN PRESS INFORMATION BUREAU / AFP)

KEMENTERIAN Kesehatan India mengumumkan akan memberikan izin penggunaan vaksin covid-19 dalam beberapa minggu ke depan. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengimunisasi 300 juta orang.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa tiga perusahaan vaksin telah mengajukan permohonan persetujuan awal untuk penggunaan darurat di India. Serum Institute of India telah mendapat lisensi untuk memproduksi vaksin AstraZeneca, Pfizer dan Bharat Biotech.

"Beberapa dari mereka mungkin mendapatkan izin dalam beberapa minggu ke depan," kata Sekretaris Kesehatan Federal Rajesh Bhushan.

Pemerintah India berencana imunisasi awal akan diberikan pada tiga kelompok prioritas yaitu, 10 juta petugas kesehatan, 20 juta pekerja garis depan seperti polisi dan militer, dan 270 juta orang lainnya yang berusia di atas 50 tahun atau yang memiliki penyakit penyerta sehingga lebih rentan terhadap infeksi covid-19. Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menargetkan akan memvaksinasi kelompok tersebut pada Agustus 2021. Saat ini populasi warga India hampir mencapai 1,4 miliar orang.

Bhushan mengatakan, India akan bergantung pada program vaksinasi yang ada. Setiap tahun India mengimunisasi 26 juta bayi dan 30 juta wanita hamil dengan 300 juta dosis vaksin. Namun, India juga menghadapi tantangan yang rumit, karena sebelum pandemi cakupan vaksin untuk anak-anak di India sudah tidak merata. Ini terendah di antara komunitas adat India, di mana hanya 56 persen bayi baru lahir yang divaksinasi.

Pejabat kesehatan juga perlu memastikan bahwa program vaksin covid-19 tidak mengganggu program imunisasi lainnya yang ada. Artinya, lebih banyak orang harus dilatih untuk mengelola vaksin. Imunisasi orang dewasa juga akan membutuhkan personel medis yang berbeda dari dokter anak, dan mungkin menghadapi lebih banyak resistensi terhadap suntikan.

"Kekhawatiran saya adalah kami belum pernah melakukan imunisasi orang dewasa sebelumnya," kata pakar penyakit menular di Christian Medical College Gagandeep Kang.

"Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia, mengajukan permohonan izin penggunaan darurat untuk vaksin Oxford University-AstraZeneca berdasarkan uji coba fase ketiga di India dan negara lain," kata pejabat kesehatan pada konferensi pers.

Sementara itu, Bharat Biotech mengajukan izin untuk vaksin virus inaktif eksperimental tanpa menyelesaikan uji coba tahap 3. 

"Menurut aturan India, untuk percepatan persetujuan vaksin sebuah perusahaan dapat diberikan lisensi jika regulator puas dengan rasio risiko-manfaat," kata Kepala Dewan Riset Medis India Balram Bharagava.

baca juga: Vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca 70% Efektif 

Sedangkan Pfizer mengajukan izin untuk mengimpor vaksin mRNA eksperimentalnya untuk dijual dan didistribusikan tanpa uji klinis di India. Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memasok vaksin hanya melalui kontrak pemerintah berdasarkan perjanjian dengan otoritas pemerintah masing-masing, setelah mendapat persetujuan. Vaksinnya perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin, yang kemungkinan besar tidak dapat ditampung oleh infrastruktur India yang ada. (CNA/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya