Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menteri Agama Kecam Aksi Terorisme di Wina dan Kabul

Nur Azizah
05/11/2020 11:01
Menteri Agama Kecam Aksi Terorisme di Wina dan Kabul
Menteri Agama Fachrul Razi(ANTARA/Puspa Perwitasari)

MENTERI Agama Fachrul Razi mengecam aksi terorisme yang terjadi di Wina, Austria dan Kabul, Afganistan. Fachrul juga menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa pada serangan tersebut.

"Saya menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban meninggal dan luka di Wina dan Kabul. Tindakan terorisme seperti ini harus dikecam dan tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun," kata Fachrul dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11).

Ia menyampaikan terorisme merupakan persoalan serius bagi kedamaian dunia. Aksi tersebut kerap menghalalkan segala cara dalam melakukan tindak kekerasan, termasuk justifikasi agama.

Baca juga: Austria Akui Kesalahan Keamanan Sebabkan Penembakan di Wina

"Ini tidak bisa dibenarkan. Sebab, setiap agama justru menekankan akhlak mulia dalam setiap tindakan, karena tujuan yang mulia harus dicapai dengan cara yang mulia pula. Penggunaan kekerasan tidak dibenarkan dalam pandangan logika dan agama mana pun," tegasnya.

Fachrul menegaskan setiap gerakan terorisme tidak boleh ada dan berkembang di Tanah Air. Kelompok Islamic State atau IS, misalnya, sudah dilarang keberadaannya di Indonesia.

"Presiden sudah tegas mengatakan gerakan itu dilarang, tidak boleh berkembang di Indonesia. Karenanya, saya juga mendukung sikap Kementerian Luar Negeri yang mengecam terorisme di Afganistan," ujarnya.

Di Indonesia, Pemerintah bersama para tokoh agama terus berupaya melakukan penguatan moderasi beragama sebagai upaya membentengi masyarakat dari penetrasi gerakan terorisme dan ekstemisme. Bahkan, moderasi beragama sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin sangat serius dalam program ini. Kita akan terus berupaya melakukan penguatan moderasi beragama, tentu bekerja sama dengan semua pihak, tokoh agama, pimpinan ormas, majelis dan lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lainnya," tuturnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya