Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BANYAK yang menanti hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Apalagi pertarungan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, dengan kandidat Partai Republik, Donald Trump, berlangsung sengit.
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menilai semua pemimpin dunia tengah bingung dengan sosok yang menjadi pemimpin AS untuk empat tahun mendatang.
"Mereka selalu berpikir kalau Trump menang, akan semakin galak, akan semakin menekan Tiongkok dan menekan negara lain untuk pro-AS. Trump akan semakin keluar dari berbagai perjanjian internasional," ujar Teuku saat dihubungi, Rabu (4/11).
Baca juga: Trump dan Biden Yakin Menang Pemilu Presiden AS
Apabila Biden menang, lanjut dia, dikhawatirkan pemerintah AS akan melunak terhadap Tiongkok. Serta, Biden akan berhadapan dengan berbagai masalah yang ditinggalkan Trump.
“Khawatir Biden akan kurang konsentrasi untuk mendukung sekutu di Asia Tenggara, Asia Timur, Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Jadi semua negara lagi itung-itungan dengan Biden," pungkas Teuku.
Baca juga: Ajak Warga AS Pilih Biden, Obama Lakukan Kampanye Unik
Dia menekankan Indonesia tidak perlu khawatir dengan hasil pemilihan presiden AS. Sebab, siapa pun yang terpilih akan melihat Indonesia sebagai negara yang berwibawa. Dengan catatan, Indonesia bisa menjaga keutuhan, kewaspadaan dan pembangunan nasional.
"Kita harus taat hukum, menghormati komitmen regional dan internasional. Dengan begitu, AS akan sadar bahwa Indonesia tidak bisa diminta untuk pro ini dan itu. Yang kasihan adalah negara yang sangat tergantung dengan AS. Mereka berharap Trump bertahan," imbuhnya.
Dia mencontohkan Timur Tengah, yang menginginkan Trump kembali ke kursi kekuasaan di Negeri Paman Sam. "Selama ini Trump sangat mendukung pemerintahan di Timur Tengah. Kalau negara punya ketergantungan tinggi pada AS secara ekonomi, politik dan pertahanan, mereka khawatir jikaTrump kalah," tutupnya.(OL-11)
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Core memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025 akan lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024.
Pemilu serentak nasional terdiri atas pemilihan presiden dan wakil presiden, DPR RI, dan DPD RI.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti kompleksitas Pemilu serentak atau yang berlangsung bersamaan, terutama dalam konteks pemilihan legislatif dan presiden
Usulan tersebut berkaca pada pelaksanaan Pilpres, Pileg, dan Pilkada serentak pada 2024 yang membuat penyelenggara Pemilu memiliki beban yang berat.
DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membutuhkan Partai Golkar sebagai kendaraan berkiprah di dunia politik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved