Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Indonesia tidak Perlu Khawatir dengan Hasil Pilpres AS

Nur Aivanni
05/11/2020 00:15
Indonesia tidak Perlu Khawatir dengan Hasil Pilpres AS
Joe Biden dan Donald Trump yang memperebutkan kursi kekuasaan di AS.(AFP)

BANYAK yang menanti hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Apalagi pertarungan kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, dengan kandidat Partai Republik, Donald Trump, berlangsung sengit.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah menilai semua pemimpin dunia tengah bingung dengan sosok yang menjadi pemimpin AS untuk empat tahun mendatang.

"Mereka selalu berpikir kalau Trump menang, akan semakin galak, akan semakin menekan Tiongkok dan menekan negara lain untuk pro-AS. Trump akan semakin keluar dari berbagai perjanjian internasional," ujar Teuku saat dihubungi, Rabu (4/11).

Baca juga: Trump dan Biden Yakin Menang Pemilu Presiden AS

Apabila Biden menang, lanjut dia, dikhawatirkan pemerintah AS akan melunak terhadap Tiongkok. Serta, Biden akan berhadapan dengan berbagai masalah yang ditinggalkan Trump.

“Khawatir Biden akan kurang konsentrasi untuk mendukung sekutu di Asia Tenggara, Asia Timur, Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Jadi semua negara lagi itung-itungan dengan Biden," pungkas Teuku.

Baca juga: Ajak Warga AS Pilih Biden, Obama Lakukan Kampanye Unik

Dia menekankan Indonesia tidak perlu khawatir dengan hasil pemilihan presiden AS. Sebab, siapa pun yang terpilih akan melihat Indonesia sebagai negara yang berwibawa. Dengan catatan, Indonesia bisa menjaga keutuhan, kewaspadaan dan pembangunan nasional.

"Kita harus taat hukum, menghormati komitmen regional dan internasional. Dengan begitu, AS akan sadar bahwa Indonesia tidak bisa diminta untuk pro ini dan itu. Yang kasihan adalah negara yang sangat tergantung dengan AS. Mereka berharap Trump bertahan," imbuhnya.

Dia mencontohkan Timur Tengah, yang menginginkan Trump kembali ke kursi kekuasaan di Negeri Paman Sam. "Selama ini Trump sangat mendukung pemerintahan di Timur Tengah. Kalau negara punya ketergantungan tinggi pada AS secara ekonomi, politik dan pertahanan, mereka khawatir jikaTrump kalah," tutupnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya