Gedung Putih dan Fauci Bentrok Jelang Pilpres AS

Faustinus Nua
02/11/2020 08:43
Gedung Putih dan Fauci Bentrok Jelang Pilpres AS
Anggota Senior Satgas Covid-19 Presiden AS Anthony Fauci (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (dua dari kanan)(AFP/Mandel Ngan)

SALAH satu ilmuwan top pemerintah AS, Anthony Fauci, telah mengeluarkan permohonan mendesak untuk perubahan kebijakan terkait penanganan covid-19 di negara itu. Pernyatannya menjadi tamparan bagi pemerintahan Trump yang tengah berjuang keras di hari-hari terakhir kampanye pemilu.

Fauci, dalam sebuah wawancara di Washington Post pada Minggu (1/11), memperingatkan AS sedang menuju ke situasi kesehatan yang memburuk, kecuali jika membuat "perubahan mendadak" dalam praktik kesehatan. Dengan banyak orang Amerika mengabaikan praktik yang aman dan banyak rumah sakit kelebihan kapasitas saat cuaca dingin dan musim flu tiba akan mengancam sistem kesehatan negara.

"Anda tidak mungkin diberi tempat yang lebih buruk. Ini bukan situasi yang baik," kata Fauci

Covid-19 telah merenggut lebih dari 230.000 nyawa di AS, yang pekan lalu mencapai 98.000 orang terinfeksi dalam satu hari pada Jumat.

Juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, memberikan tanggapan pedas kepada Fauci. Dia mengatakan kritikan ahli penyakit menular itu datang pada waktu yang tidak tepat, yakni 3 hari sebelum hari pemilihan presiden.

"Ini tidak dapat diterima dan melanggar semua norma bagi Dr Fauci, anggota senior dari Satgas Covid-19 Presiden dan seseorang yang telah memuji tindakan Presiden Trump selama pandemi ini, memilih tiga hari sebelum pemilihan untuk bermain politik," ungkap Deere.

Baca juga:  Trump Sebut Fauci Sebagai Bencana

Dia mengecam Fauci karena karena telah mengkritik presiden Trump melalui media. Terlebih lagi, virus korona merupakan isu yang selama ini menjadi senjata bagi lawan politik Trump.

"Memilih untuk mengkritik presiden di media dan membuat kecenderungan politiknya diketahui dengan memuji lawan presiden," tambahnya.

Trump, yang terus berkampanye melawan penantang Demokrat Joe Biden, bersikeras negara itu mampu membalikan keadaan terkait virus. Dia bahkan menuduh, tanpa bukti apapun, banyak dokter menggembungkan jumlah kematian akibat virus untuk mendapatkan keuntungan.

"Maksud saya, dokter kami adalah orang yang sangat pintar," kata Trump pada rapat umum hari Jumat di Michigan.

"Jadi yang mereka lakukan adalah mengatakan, Maaf, tapi semua orang meninggal karena Covid," ucap Trump.

Adapun, Fauci yang merupakan anggota top gugus tugas virus korona Gedung Putih pernah memberi tahu Trump tentang virus hampir setiap hari, tetapi Presiden kini tidak lagi meminta nasihatnya. Sebaliknya, Fauci mengatakan hal-hal positif tentang Biden. Kampanye mantan wakil presiden itu disebut serius dari perspektif kesehatan masyarakat.

Pada pertengahan Oktober, selama panggilan konferensi telepon, Trump menyebut Fauci sebagai bencana.(AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya