Kampanye di Pennsylvania, Trump Janji Pulihkan Ekonomi AS

Faustinus Nua
21/10/2020 13:00
Kampanye di Pennsylvania, Trump Janji Pulihkan Ekonomi AS
Presiden AS Donald Trump berkampanye di Erie, Pennsylvania.(AFP/Jeff Swensen/Getty Images)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Selasa (20/10), berkampanye di Negara Bagian Pennsylvania yang menjadi medan pertarungan penting dalam Pemilu AS. Dia mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dia membutuhkan masa jabatan kedua di Gedung Putih untuk memastikan ada pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19.

Pada rapat umum di bandara di Erie, di sudut barat laut negara bagian itu, Trump menyampaikan bahwa Pennsylvania dapat menempatkannya di posisi teratas dalam Pemilu AS, 3 November mendatang.

Di samping itu, dia memperingatkan bahwa saingan dari Partai Demokrat, Joe Biden akan menghancurkan energi negara dan pekerjaan manufaktur.

Baca juga: Obama akan Berkampanye untuk Biden di Philadelphia

"Ini adalah pemilihan antara pemulihan super Trump, yang sedang terjadi saat ini, dan depresi Biden," kata Trump kepada para pendukungnya.

"Jika Anda ingin sekolah terbuka, ekonomi terbuka, dan negara yang aman, sehat, dan berkembang, pilih saya," katanya.

Perjalanan Trump ke Pennsylvania terjadi sehari sebelum bos lama Biden, mantan Presiden Barack Obama, akan berkampanye di Negara Bagian itu untuk mantan wapresnya. Obama akan memainkan peran penting dalam memutuskan siapa yang memenangkan pemilihan Gedung Putih.

Penanganan Trump atas pandemi covid-19, yang telah menewaskan lebih dari 220 ribu orang di AS dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan, telah berdampak pada prospek dirinya terpilih kembali.

Biden mengkritik Trump karena gagal menghadapi pandemi dan bergegas membuka kembali ekonomi, serta meremehkan langkah-langkah keamanan seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker.

Jajak pendapat menunjukkan lebih banyak warga AS mempercayai Biden daripada Trump untuk memimpin negara itu keluar dari krisis kesehatan.

Mantan wakil presiden AS itu keluar dari jalur kampanye pada Selasa (20/10) untuk mempersiapkan debatnya pada minggu ini melawan Trump.

Dengan dua minggu tersisa dalam perlombaan, lebih dari 35 juta warga AS telah memberikan suara lebih awal, menurut Proyek Pemilu AS dari Universitas Florida. Itu mewakili lebih dari seperempat total suara dalam pemilihan presiden 2016. (CNA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya