Setelah 7 Bulan Menutup Diri, Thailand Mulai Terima Turis Asing

Faustinus Nua
21/10/2020 07:49
Setelah 7 Bulan Menutup Diri, Thailand Mulai Terima Turis Asing
Salah satu lokasi pariwisata di Thailand(AFP/ LILLIAN SUWANRUMPHA)

INDUSTRI pariwisata Thailand pada Selasa (20/10), mengambil langkah sederhana untuk menghidupkan kembali kekayaannya yang terpukul oleh covid-19 dengan menyambut 39 pengunjung yang terbang dari Shanghai. Kedatangan itu merupakan pertama kali sejak pelancong reguler dilarang masuk hampir tujuh bulan lalu.

Para pengunjung yang tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok adalah pelopor dalam program Visa Turis Khusus yang dirancang oleh otoritas Thailand. Hal itu untuk memulihkan tahap demi tahap di sektor ekonomi, yang pada tahun lalu mendapatkan hampir 40 juta pengunjung asing dan menurut beberapa perkiraan menyumbang lebih dari 10% PDB negara.

Mendatangkan turis dari Tiongkok adalah pilihan yang wajar. Mengingat, Thailand adalah salah satu tujuan luar negeri teratas untuk turis Tiongkok pada tahun 2019.

Selain itu, juga karena kemampuan Tiongkok untuk mengendalikan infeksi covid-19. Namun, bukan berarti para pengunjung bisa leluasa berkeliling negeri, visa turis khusus memiliki persyaratan yang ketat.

Berdasarkan rencana tersebut, yang pertama kali disetujui oleh Kabinet Thailand pada bulan September yakni turis asing dengan komitmen siap tinggal setidaknya 30 hari dan akan mendapatkan visa 90 hari yang dapat diperpanjang dua kali. Setelah tiba, mereka harus tinggal di lokasi karantina yang disetujui pemerintah, baik hotel maupun rumah sakit selama 14 hari. Pun harus menunjukkan konfirmasi bahwa mereka telah mengatur akomodasi jangka panjang. Mereka juga harus memiliki polis asuransi khusus dan menjalani pengujian virus sebelum keberangkatan.

Baca juga: Thailand Siapkan Visa Khusus untuk Wisatawan Asing

Turis asing juga wajib mengunduh aplikasi pelacak virus korona resmi untuk digunakan selama mereka menginap.

Salah satu manajer operasi bandara, Kittipong Kittikachorn, mengatakan, bandara siap untuk wisatawan dengan sistem yang dapat menguji virus korona dan menawarkan hasilnya dalam waktu 90 menit. Dia mengatakan pengunjung yang datang harus melalui tiga pemindaian thermal.

"Kami dapat meyakinkan semua orang bahwa semua tindakan kami sistematis dan memenuhi standar internasional," kata Kittipong.

Anggota media tidak diizinkan untuk bertemu dengan turis yang datang. Untuk diketahui, dua penerbangan lain dari Tiongkok diperkirakan akan dilakukan akhir bulan ini.

Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand memperkirakan sekitar 400 pengunjung asing pada awal November. Penerbangan selanjutnya dapat mendarat di tujuan populer lainnya, seperti pulau resor selatan Phuket.(CNA/OL-5)

Setelah Tujuh Bulan Menutup Diri, Thailand Mulai Terima Turis Asing

INDUSTRI pariwisata Thailand pada Selasa (20/10), mengambil langkah sederhana untuk menghidupkan kembali kekayaannya yang terpukul oleh covid-19 dengan menyambut 39 pengunjung yang terbang dari Shanghai. Kedatangan itu merupakan pertama kali sejak pelancong reguler dilarang masuk hampir tujuh bulan lalu.

Para pengunjung yang tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok adalah pelopor dalam program Visa Turis Khusus yang dirancang oleh otoritas Thailand. Hal itu untuk memulihkan tahap demi tahap di sektor ekonomi, yang pada tahun lalu mendapatkan hampir 40 juta pengunjung asing dan menurut beberapa perkiraan menyumbang lebih dari 10% PDB negara.

Mendatangkan turis dari Tiongkok adalah pilihan yang wajar. Mengingat, Thailand adalah salah satu tujuan luar negeri teratas untuk turis Tiongkok pada tahun 2019.

Selain itu, juga karena kemampuan Tiongkok untuk mengendalikan infeksi covid-19. Namun, bukan berarti para pengunjung bisa leluasa berkeliling negeri, visa turis khusus memiliki persyaratan yang ketat.

Berdasarkan rencana tersebut, yang pertama kali disetujui oleh Kabinet Thailand pada bulan September yakni turis asing dengan komitmen siap tinggal setidaknya 30 hari dan akan mendapatkan visa 90 hari yang dapat diperpanjang dua kali. Setelah tiba, mereka harus tinggal di lokasi karantina yang disetujui pemerintah, baik hotel maupun rumah sakit selama 14 hari. Pun harus menunjukkan konfirmasi bahwa mereka telah mengatur akomodasi jangka panjang. Mereka juga harus memiliki polis asuransi khusus dan menjalani pengujian virus sebelum keberangkatan.

Turis asing juga wajib mengunduh aplikasi pelacak virus korona resmi untuk digunakan selama mereka menginap.

Salah satu manajer operasi bandara, Kittipong Kittikachorn, mengatakan, bandara siap untuk wisatawan dengan sistem yang dapat menguji virus korona dan menawarkan hasilnya dalam waktu 90 menit. Dia mengatakan pengunjung yang datang harus melalui tiga pemindaian thermal.

"Kami dapat meyakinkan semua orang bahwa semua tindakan kami sistematis dan memenuhi standar internasional," kata Kittipong.

Anggota media tidak diizinkan untuk bertemu dengan turis yang datang. Untuk diketahui, dua penerbangan lain dari Tiongkok diperkirakan akan dilakukan akhir bulan ini.

Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand memperkirakan sekitar 400 pengunjung asing pada awal November. Penerbangan selanjutnya dapat mendarat di tujuan populer lainnya, seperti pulau resor selatan Phuket.(CNA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya