Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Biden Berjanji Akhiri Musim Kegelapan Amerika Serikat

Faustinus Nua
21/8/2020 15:40
Biden Berjanji Akhiri Musim Kegelapan Amerika Serikat
Joe Biden dan Jill Biden(AFP/OLIVIER DOULIERY)

Joe Biden berjanji untuk menyatukan Amerika Serikat yang terpecah belah dan memimpin negara itu untuk mengatasi musim kegelapan ini. Hal itu diungkapkannya saat menerima pencalonan presiden dari Partai Demokrat pada Kamis malam (20/8) dan menjadi momen yang telah ditunggu-tunggu lebih dari 30 tahun setelah dia pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden.

Biden (77) menolak kesempatan untuk menerima pencalonan itu di depan publik dan kerumunan pendukungnya lantaran adanya pandemi covid-19. Dia menyampaikan pidato dari dalam Chase Center, dekat rumahnya di Wilmington, Delaware secara virtual, pada malam terakhir konvensi nasional Demokrat.

"Di sini dan sekarang saya berjanji, jika Anda memercayakan saya dengan jabatan presiden, saya akan memanfaatkan yang terbaik dari kita, bukan yang terburuk. Saya akan menjadi sekutu terang, bukan kegelapan," kata Biden.

"Bersatu kita bisa, dan akan mengatasi musim kegelapan di Amerika ini. Kita akan memilih harapan daripada ketakutan, fakta daripada fiksi, keadilan daripada hak istimewa," lanjutnya.

Di luar pusat konvensi, di bawah bulan sabit, kembang api menerangi langit sebagai momen perayaan.

Usai menyampaikan pidato, Biden dan istrinya (Jill) bersama calon wakilnya (Kamala Harris) dan suaminya (Doug Emhoff) muncul untuk menyaksikan tayangan virtual tersebut.

Di tempat parkir, di luar panggung tempat mereka berdiri, pendukung dari kampung halaman Biden duduk di kap mobil mereka. Sementara yang lainnya duduk di truk mereka.

Mereka mengibarkan bendera AS dan membunyikan klakson mobil untuk menunjukkan dukungan kepada seorang pria yang disebut sebagai anak kesayangan Delaware. Biden dan Harris mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi. Lalu, kerumunan itu membunyikan klakson kendaraan mereka lebih keras.

Baca juga: Trump Sebut Biden akan Jadi Mimpi Buruk AS

Biden mempresentasikan pemilihan November sebagai pertempuran untuk jiwa bangsa. Mengingat negara itu tengah menghadapi empat krisis bersejarah, yakni pandemi virus covid-19, kejatuhan ekonomi, ketidakadilan rasial, dan perubahan iklim.

Tanpa menyebut nama saingannya, Biden menuduh Donald Trump telah gagal dalam tugasnya yang paling dasar bagi bangsa karena salah menangani pandemi covid-19. Jika terpilih, dia berjanji akan menerapkan strategi nasional untuk mengatasinya, termasuk amanat nasional tentang memakai masker sebagai tugas patriotik.

"Tragedi di mana kita saat ini adalah tidak harus seburuk ini," katanya tentang kasus covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 170.000 orang AS dan menginfeksi lebih dari 5 juta orang. Kasusnya jauh lebih banyak daripada negara lain di dunia.

"Dia gagal melindungi kita. Dia gagal melindungi Amerika. Dan, rekan-rekan Amerika saya, ini tidak bisa dimaafkan," ucapnya.

Dengan tersisa 75 hari sebelum pemilihan, Biden tetap dalam posisi yang kuat.

Secara konsisten dia memimpin di depan Trump dalam jajak pendapat nasional dan sebagian besar Demokrat bersatu di belakangnya. (TheGuardian/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik