Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PEMERINTAH Serbia membatalkan rencana memberlakukan jam malam covid-19 pada akhir pekan di Beograd setelah dua malam protes intens di ibu kota.
Para pemrotes berkumpul lagi, Kamis (9/7) malam, dengan melakukan aksi duduk di depan Majelis Nasional.
Perdana Menteri Ana Brnabic mengumumkan langkah-langkah yang lebih terbatas, termasuk larangan pertemuan lebih dari 10 orang.
Baca juga: Penduduk Melbourne Dikarantina 6 Minggu
Brnabic mengatakan jam malam membutuhkan keadaan darurat. Sebagai gantinya, ia mengumumkan larangan semua pertemuan yang melibatkan lebih dari 10 orang di dalam atau di luar rumah di ibu kota. Langkah itu bisa memberi polisi lebih banyak alasan untuk membubarkan protes lebih lanjut.
Toko-toko, pub, kelab, restoran, dan ruang-ruang tertutup lainnya di Beograd harus ditutup pada pukul 21:00 waktu setempat mulai Jumat (10/7). Tempat terbuka di kota dapat tetap buka sampai pukul 23:00.
"Penguncian akan menjadi langkah paling efisien ... tetapi kami memutuskan mengambil langkah sementara ini sebagai gantinya," kata Brnabic, seraya menambahkan ia tidak dapat memahami mengapa protes itu terjadi.
Koresponden BBC mengatakan protes sama menyoroti gaya kepemimpinan Presiden Vucic dan sekarang pertanyaannya adalah apakah perubahan aturan tersebut akan cukup untuk mengakhiri kerusuhan.
Presiden Aleksandar Vucic menginginkan jam malam karena meningkatnya infeksi covid-19.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh pihak berwenang melakukan pendekatan yang kasar dan menuntut supaya menahan diri. Lusinan polisi dan pengunjuk rasa terluka.
Para pemrotes berkumpul lagi, Kamis (9/7) malam. Mereka melakukan aksi duduk di depan Majelis Nasional.
Mereka mengatakan ingin membedakan diri dari kelompok-kelompok yang menyulut kekerasan yang memulai bentrokan pada malam sebelumnya. Presiden Vucic menyalahkan kaum nasionalis sayap kanan karena telah menimbulkan masalah pada kesempatan itu.
Malam pertama protes dimulai dengan damai di luar Majelis Nasional pada Selasa (7/7) malam tetapi kemudian berubah menjadi kekerasan. Kerumunan masuk ke gedung, mendorong polisi untuk campur tangan.
Ribuan orang melakukan protes pada malam kedua Rabu (8/7) malam, menyalahkan pemerintah atas lonjakan infeksi. Protes dilaporkan di kota-kota lain termasuk Nis dan Novi Sad.
Video yang beredar menunjukkan polisi memukuli tiga pria di bangku dan wartawan juga terjebak dalam kekerasan. Seorang petugas polisi dilaporkan mengalami patah kedua kaki.
Komisioner hak asasi manusia Dewan Eropa, Dunja Mijatovic, mengatakan pembubaran demonstran yang keras oleh polisi menimbulkan keprihatinan serius terhadap hak asasi manusia.
Amnesty International menambahkan "penggunaan kekuatan yang tidak proporsional" tidak dibenarkan.
"Gambar-gambar polisi Serbia yang menembakkan gas air mata dan granat kejut tanpa pandang bulu ke kerumunan, dan para pemrotes dan pengamat dipukuli oleh polisi dengan peralatan antihuru-hara, menimbulkan keprihatinan serius," kata peneliti Amnesty di Balkan, Jelena Sesar. (BBC/OL-1)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Bentrok antar kelompok pro dan anti-pemerintahan pecah di Serbia. Polisi mengamankan puluhan orang.
Film ini membongkar tragedi ilmiah yang terjadi di Institut Nuklir Vinca, Yugoslavia, tahun 1958. Ketika itu sekelompok ilmuwan terkena paparan radiasi mematikan dalam proyek rahasia negara.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memutuskan untuk menghentikan penjualan amunisi ke Israel. Langkah itu dilakukan menyusul semakin panasnya konflik Iran vs Israel.
Jelajahi sejarah Serbia, letak geografis di Balkan, dan fakta penduduknya. Pelajari budaya dan keunikan Serbia dalam artikel ini.
Sejak menundukkan Carlos Alcaraz untuk meraih medali emas Olimpiade di Paris tahun lalu, Djokovic kesulitan tampil konsisten.
KOMISIONER Perluasan Uni Eropa, Marta Kos, menyatakan Uni Eropa prihatin mendalam atas gangguan dan kekerasan yang terjadi di parlemen Serbia, pada Rabu (5/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved