Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Belasan Korban Banjir masih Hilang

MI
08/7/2020 00:35
Belasan Korban Banjir masih Hilang
Petugas penyelamat mencari korban tanah longsor yang disebabkan hujan lebat di Tsunagi, Prefektur Kumamoto, Jepang(AFP)

HUJAN deras yang terjadi sejak Jumat (3/7) malam di wilayah selatan Jepang telah memicu banjir luas. Setidaknya, hingga kemarin, dilaporkan 50 orang tewas dan belasan lainnya belum ditemukan.

Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang mengatakan 49 korban berasal dari kota-kota di tepi sungai di Prefektur Kumamoto. Korban tewas lainnya yang dikonfirmasi kemarin pagi ialah seorang wanita berusia 80-an yang ditemukan di dalam rumahnya yang dilanda banjir.

Sekitar 3 juta penduduk Kumamoto kini disarankan untuk mengungsi ke Kyushu, pulau terbesar ketiga di Jepang. Puluhan ribu tentara, polisi, dan pekerja penyelamat lainnya dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan korban banjir. Namun, operasi penyelamatan itu masih terhambat oleh banjir dan cuaca buruk.

Di Desa Kuma, wilayah paling parah dilanda banjir, puluhan warga berlindung di sebuah taman. Listrik dan sarana komunikasi pun terputus. Di antara para korban ialah 14 penghuni panti jompo di sebelah Sungai Kuma.

Selain itu, di sebuah sekolah dasar di Kota Omuta, lusinan siswa dan guru mereka berlindung di lantai atas bangunan sekolah. Banjir kini telah merendam lantai bawah sekolah tersebut. “Banyak yang menangis karena takut tidak bisa pulang dan takut banjir,” kata seorang siswi kepada koran setempat.

Sungai Kuma dikenal sebagai sungai yang sering meluap karena alirannya bersatu dengan sungai lain di bagian hulu dan rawan banjir. Kali ini tanggul di tepi sungai jebol sehingga air mengalir masuk ke panti jompo.

Juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, memperingatkan bahwa jumlah korban mungkin terus bertambah. Ditambahkannya, hujan juga diprediksi terus turun dalam dua hari ke depan. “Hujan yang ringan saja berpotensi menimbulkan bahaya. Oleh karena itu, saya meminta warga untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor,” ungkap Yoshihide. (AFP/Van/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik