Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Korea Utara Tunda Rencana Aksi Militer terhadap Korea Selatan

Nur Aivanni
24/6/2020 08:30
Korea Utara Tunda Rencana Aksi Militer terhadap Korea Selatan
Balon membawa spanduk dengan potret Kim Jong Un, mendiang Kim Il Sung dan Kim Yo Jong tersangkut di pohon (23/6/2020)(AFP/STR/YONHAP)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memimpin pertemuan Komisi Militer Pusat dari partai yang berkuasa. Hasil pertemuan tersebut, menurut kantor berita resmi KCNA pada Rabu (24/6), memutuskan untuk menunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan.

Dikutip dari Channel News Asia, pertemuan itu, kata KCNA, juga membahas dokumen-dokumen yang menguraikan langkah-langkah untuk mendukung pencegahan perang negara itu.

Ketegangan politik di antara kedua negara itu meningkat atas rencana oleh kelompok di Korea Selatan yang mengirimkan selebaran propaganda ke Korea Utara. Menurut Pyongyang, hal tersebut melanggar kesepakatan antara kedua negara.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, Korea Utara telah meledakkan kantor penghubung bersama di sisi perbatasannya dan menyatakan mengakhiri dialog dengan Korea Selatan serta mengancam akan adanya aksi militer.

Baca juga: Korsel Pantau Pergerakan Militer Korut

Pekan lalu, saudara perempuan Kim, Kim Yo Jong, juga memperingatkan mengenai tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan yang bisa melibatkan militer. Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait hal itu.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) kemudian mengatakan pihaknya telah mempelajari rencana aksi untuk memasuki kembali zona yang telah didemiliterisasi di bawah pakta antar-Korea dan mengubah garis depan menjadi benteng.

Militer Korea Utara terlihat memasang pengeras suara di dekat zona demiliterisasi (DMZ), kata sumber militer kepada Reuters, pada Selasa (23/6). Sebelumnya, pengeras suara itu diturunkan setelah kedua negara tersebut menandatangani perjanjian pada tahun 2018 untuk menghentikan 'semua tindakan bermusuhan'. (CNA/OL-14)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya