Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya mulai putus asa dalam mengatasi aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan dan penjarahan terkait protes kematian warga kulit hitam George Flyod oleh polisi kulit putih Derek Chauvin tak menunjukkan mereda.
Pada Senin (1/5) waktu setempat, Trump memberi peringatan dengan berjanji siap mengerahkan pasukan militer untuk meredam unjuk rasa yang terjadi di sejumlah kota. Ia menegaskan siap menerjunkan ribuan tentara ke jalan-jalan di ibu kota-ibu kota negara bagian yang tak mampu mengatasi unjuk rasa.
Dalam sepekan terakhir, aksi unjuk rasa terkait kematian Flyod yang tak bersenjata di Minneapolis meluas dan bahkan diwarnai kericuhan serta penjarahan dan pembakaran sejumlah kendaraan kepolisian. Kerusuhan yang diwarnai kekerasan tersebut menjadi unjuk rasa terburuk di New York, Los Angeles, dan puluhan kota lainnya dalam beberapa dekade terakhir.
Saat awal kerusuhan rasialis mulai merebak, Trump memiliki bersikap hati-hati. Akhirnya Trump yang siap kembali bertarung dalam pemilihan presiden AS pada November 2020 pun bereaksi dan membela diri.
Bersamaan dengan aparat polisi AS mulai menghalau para demonstran dengan menembakkan gas air mata, Trump menyampaikan pidato terkait unjuk rasa rasialis di Gedung Putih, Washington.
"Saya siap mengerahkan ribuan dan ribuan tentara yang bersenjata lengkap, personel militer dan petugas penegak hukum untuk menghentikan kerusuhan, penjarahan, perusakan, penyerangan, dan perusakan properti secara tidak sah," ucap Trump.
Trump juga mengecam kerusuhan malam sebelumnya terjadi di Washington sebagai ‘aib total’. Ia meminta para gubernur negara bagian untuk bertindak cepat dan kuat untuk ‘menguasai jalan-jalan."
"Jika sebuah kota atau negara menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka," tegas Trump yang juga menyebut aksi unjuk rasa yang diwarnai kekerasan dan penjarahan sebagai ‘aksi teror domestik’.
Setelah Trump menyampaikan pidatonya, para pengunjuk rasa yang berada di luar Gedung Putih dibubarkan. Dengan kondisi yang telah kondisi, Presiden dari Partai Republik itu bisa menyusuri jalan sekitar Gedung Putih berjalan menuju Gereja St Johns yang berusia dua abad.
Suasana sekitar telah berubah. Tembok-tembok di luar sekitar Gedung Putih telah dipenuhi coretan-coretan dan beberapa sisa pembakaran saat aksi unjuk rasa pada Minggu (31/5). "Kita memiliki negara yang hebat," ucap Trump saat berdiri di depan gereja.
Polisi menutup jalan tol untuk menghalau demonstran di Minneapolis, AS (AFP/ Chandan Khanna)
Penolakan seruan Trump
Akan tetapi ternyata seruan Trump yang siap mengerahkan pasukan militer tidak mendapat respon positif. "Apa yang dilakukan presiden hari ini adalah dia memanggil militer Amerika melawan warga Amerika," kata Gubernur New York Andrew Cuomo di Twitter-nya.
"Dia menggunakan militer untuk mendorong protes damai sehingga dia bisa memiliki foto di sebuah gereja. Itu semua hanya sebuah reality TV show Presiden (Trump)," cuit Cuomo yang mengkritik pernyataan dan sikap Trump.
Sejak aksi untuk rasa yang memprotes tindakan brutal dan rasial dari polisi bernama Chauvin yang menyebabkan kematian Flyod, ribuan orang turun ke jalan-jalan di sejumlah kota di AS melakukan demonstrasi.
Merebaknya unjuk rasa tersbut tercatat sebagai demonstrasi terbesar di AS sejak 1968. Saat itu ikon pejuang hak sipil Martin Luther King Jr yang berkulit ditembak pada pipi kanannya yang menembus hingga rahangnya. Aksi pembunuhan terhadap aktivis hak sipil yang terkenal dengan pidatonya dengan judul ‘I have a dream’ telah memicu kerusuhan di AS.
Aksi unjuk rasa yang diwarnai pembakaran di sekitar luar Gedung Putih, Washington, AS, Minggu (31/5). (AFP /Roberto Schmidt)
Satu demonstran tewas
Aksi unjuk rasa di sejumlah kota diwarnai bentrokan antara demonstran dan polisi. Bahkan seorang demontran tewas ditembak mati di Louisville, Kentucky.
Tayangan video kematian warga kulit hitam Floyd menyebar ke jutaan ponsel. Para pengamat kekarasan yang dilakukan polisi bernama Derek Chauvin telah memicu kemarahan. Chauvin menekan Flyod yang beusia 46 tahun dengan lututnya selama hampir 9 menit.
Kalimat yang diucapkan Floyd ‘I Can’t Breath’ menjadi slogan saat para demonstran berunjuk rasa memprotes tindakan brutal polisi kepada pria yang tak bersenjata. Kematian Flyod juga mengungkap luka bagaimana para polisi AS kerap memperlakukan warga kulit hitam berbeda dengan kulit putih. (AFP/OL-09)
Anggota DPR AS meminta salinan lengkap "birtday book" yang disebut memuat puisi dan gambar dari Donald Trump.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan mengejutkan terhadap rencana Prancis yang akan mengakui Negara Palestina.
Presiden AS Donald Trump tiba di Skotlandia untuk kunjungan pribadi, bertemu PM Inggris Keir Starmer dan Menteri Pertama Skotlandia John Swinney.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
Donald Trump kembali ke Skotlandia untuk meresmikan lapangan golf, bertemu PM Inggris dan Skotlandia, namun menuai kritik soal konflik bisnis dan politik.
Pejabat senior Departemen Kehakiman AS bertemu dengan Ghislaine Maxwell, mantan rekan dekat Jeffrey Epstein, di penjara Tallahassee, Florida.
Gedung Putih menegaskan akan menyelidiki siapa dalang dibalik pemberontakan di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Impas) Agus Andrianto diminta tanggung jawab karena gagal mengelola lembaga pemasyarakatan (lapas).
Sebanyak 56 narapidana dari Lapas Narkotika Muara Beliti yang berbuat kerusuhan dipindahkan ke Lapas dengan pengamanan super maksimum di Pulau Nusakambangan.
KERUSUHAN terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan. Kini dilaporkan kondisinya sudah kondusif
1 Mei diperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Hari tersebut adalah sebuah peringatan atas solidaritas pekerja yang merujuk pada peristiwa kerusuhan Haymarket
MK memutuskan tindakan penyebaran informasi atau dokumen elektronik yang memuat pemberitahuan bohong atau hoaks dapat dipidana jika menimbulkan kerusuhan di ruang fisik. UU ITE
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved