Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Jepang Pertimbangkan Izin Masuk Bagi Warga Asing

Mediaindonesia.com
01/6/2020 15:11
Jepang Pertimbangkan Izin Masuk Bagi Warga Asing
Pelajar di Jepang mulai beraktivitas normal dengan tetap mengenakan masker.(AFP/Kazuhiro Nogi)

JEPANG sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali pintu perbatasan bagi warga asing dari negara yang memiliki tingkat kasus covid-19 rendah.

Seperti diketahui, negara itu mulai melonggarkan sejumlah pembatasan yang diberlakukan awal tahun untuk mengendalikan penyebaran covid-19. Fasilitas sekolah, bioskop, klub olahraga dan pertokoan di Ibu Kota Negara, Tokyo, sudah dibuka kembali.

Baca juga: Jepang Cabut Status Darurat Covid-19

Pada Senin (1/6), media lokal melaporkan pemerintah Jepang juga berencana mengizinkan wisatawan dari Thailand, Vietnam, Australia dan Selandia Baru, untuk berkunjung ke negara itu dalam beberapa bulan mendatang. Namun, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Jepang terkait kabar tersebut.

Kasus covid-19 di Jepang hingga saat ini mencapai 17.000 orang, dengan sekitar 900 kasus kematian. Sejak Februari, Jepang melarang kedatangan wisatawan asing untuk membatasi penyebaran covid-19 dari negara luar.

Pemerintah Jepang mempertimbangkan izin bagi pelancong dari empat negara dengan tujuan bisnis. Dengan catatan, hasil tes dinyatakan negatif covid-19. Adapun tes dilakukan dua tahap, yakni saat keberangkatan dari negara asal dan saat tiba di Jepang.

Baca juga: Menyusut, Populasi Jepang Capai Rekor Terendah

Setelah diizinkan masuk ke Jepang, pergerakan warga asing akan dibatas di sejumlah area, yaitu tempat tinggal, perusahaan dan pabrik. Penggunaan transportasi umum juga akan dilarang.

Jepang bersama Thailand, Vietnam, Australia dan Selandia Baru adalah anggota Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), yang memiliki ikatan perdagangan kuat. Berdasarkan data WHO, Asia Tenggara berkontribusi 4,4% terhadap kasus covid-19 global. Angka itu lebih rendah daripada Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang berkontribusi hingga 40%.(Ant/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik