Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Pada Rabu (29/4), Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan bahwa pemerintah Australia telah memperoleh 10 juta alat uji covid-19.
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (29/4), Australia telah mengonfirmasi sekitar 6.700 kasus akibat virus covid-19 dan 88 kematian. Angka ini jauh di bawah angka yang dilaporkan di Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya.
Pihak berwenang berencana untuk memperluas pengujian pekan ini dengan memasukkan orang-orang yang tidak menunjukkan gejala. Itu penting dilakukan karena negara tersebut akan melonggarkan pembatasan dan mulai membuka kembali perekonomiannya yang sempat ditutup akibat epidemi covid-19.
Baca juga: BI Sisihkan Gaji dan THR Rp101,4 Miliar Bantu Tangani Covid-19
"Pengujian diperlukan untuk mendeteksi dan mengendalikan wabah covid-19 jika langkah-langkah menjaga jarak fisik akan dilonggarkan," kata Kepala Petugas Medis Brendan Murphy dalam sebuah pernyataan melalui email.
Alat uji tersebut diperoleh dari Tiongkok dari pendiri Fortescue Metals Group Andrew Forrest. (CNA/OL-14)
Nvidia melaporkan laba kuartalan US$26,4 miliar. Namun, saham turun karena kekhawatiran gelembung AI dan penjualan chip H20 di Tiongkok.
Kerja sama investasi dan perdagangan harus sama-sama menguntungkan, walaupun juga mengandung risiko, itu harus dipertimbangkan di masing-masing negara.
Adapun, kedua tersangka ialah Muhammad Ridzuan Cheong Bin Abdullah, 40, warga Malaydia dan Wei Zihao, 28, warga Tiongkok.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Tingkat ketidakpercayaan tertinggi tercatat di Metro Manila dan Luzon Tengah sebesar 88%, dan terendah di Visayas sebesar 77%.
Ilmuwan Tiongkok berjuang menyelamatkan lumba-lumba tanpa sirip yang masih hidup di Sungai Yangtze.
Campak lebih menular empat hingga lima kali lipat dibanding covid-19. Karenanya, cakupan imunisasi harus amat tinggi supada ada herd imunity.
Penelitian terbaru mengungkap infeksi flu biasa atau rhinovirus mampu memberi perlindungan jangka pendek terhadap covid-19.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved