Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
18/4/2020 13:37
Mayoritas Warga Inggris Salahkan Tiongkok atas Pandemi Covid-19
Seorang warga berjalan di depan papan pengumuman yang meminta warga tetap di rumah selama pandemi Covid-19 di London, Inggris.(AFP)

LEBIH dari separuh orang Inggris meyakini Tiongkok harus bertanggung jawab atas penyebaran virus korona baru (Covid-19). Demikian kesimpulan dari hasil sebuah jajak pendapat terbaru. Menurut survei yang dilakukan untuk tabloid Inggris Daily Mail oleh Redfield & Wilton, 56% publik Inggris menganggap Beijing harus bertanggung jawab atas penyebaran Covid-19.

Jajak pendapat menunjukkan ada dukungan besar untuk larangan global pada pasar hewan ‘basah’, karena beberapa ilmuwan percaya virus itu berasal dari pasar seperti itu di Wuhan, Tiongkok.

Baca juga: WHO: Negara Lain Akan Revisi Angka Kematian seperti Tiongkok

Hasil survei datang setelah Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan, kemarin, wabah ini harus dilihat secara rinci. Jajak pendapat menujukkan 26% orang Inggris tidak melihat Tiongkok bertanggung jawab atas pandemi, dan 18% tidak yakin.

Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus korona, telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah di seluruh dunia. Eropa dan AS saat ini adalah wilayah yang paling terpukul.

Tiongkok juga telah merevisi jumlah kematian di Wuhan, tempat kasus pertama muncul, bahkan menambahkan 50% lebih banyak kematian dari yang awalnya dilaporkan oleh pejabat. Kota itu menambahkan 1.290 kematian ke penghitungan resmi, sehingga jumlah korban menjadi 3.869 jiwa.

Kota Wuhan memiliki laboratorium P4 di Wuhan Institute of Virology. Laboratorium epidemiologi P4 dibangun bekerja sama dengan perusahaan bioindustri Prancis Institut Merieux dan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Fasilitas ini adalah di antara hanya segelintir laboratorium di seluruh dunia yang dibuka untuk menangani patogen Kelas 4 (P4)--virus berbahaya yang berisiko tinggi penularan dari orang ke orang.

Institut ini adalah rumah bagi China Centre for Virus Culture Collection, yang merupakan bank virus terbesar di Asia yang memelihara lebih dari 1.500 strain, menurut informasi di situs webnya. (AFP/AA/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik