Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENG Jing tak bisa berhenti tersenyum saat memandang tunangannya, Yao Bin, yang mengenakan tuksedo. Apalagi sang tunangan berusaha agar tidak menginjak gaun putih yang dipakai Peng.
“Ayo senyum,” teriak seorang fotografer ke arah pasangan baru tersebut.
Banyak pesta pernikahan, ulang tahun dan perayaan besar lainnya di seluruh dunia terpaksa dibatalkan akibat pandemi virus korona (covid-19). Namun, situasi mulai berbalik di Kota Wuhan, Tiongkok, tempat virus mematikan pertama kali muncul. Berbagai acara perayaan kembali berlanjut, setelah otoritas berwenang melonggarkan kebijakan karantina ketat selama dua bulan terkahir.
Baca juga: WHO : Wuhan jadi Harapan Baru Dunia
Peng, yang bekerja sebagai resepsionis, menikah dengan Yao, seorang karyawan di bandara. Pasangan itu telah menantikan janji suci sebelum pandemi terjadi. Persiapan pernikahan bahkan sudah hampir selesai, termasuk pemotretan.
“Kami seharusnya mendaftarkan pernikahan pada 20 Februari 2020,” tutur Peng, yang merujuk salah satu tanggal pernikahan favorit.
Kebijakan karantina ketat di Wuhan yang mulai berjalan sejak 23 Januari, akhirnya memupuskan harapan pasangan tersebut. Apalagi biro pendaftaran pernikahan di seluruh Tiongkok tutup akibat pandemi covid-19.
Seperti diketahui, lebih dari 50 ribu warga Wuhan telah terinfeksi virus korona dan 2.579 orang meninggal. “Saya langsung memintanya pulang begitu kebijakan karantina berlaku. Sangat sedih mengetahui rencana kami tertunda,” kata Yao.
Baca juga: Tiongkok Mengenang Korban dan Martir Covid-19
Yao dan Peng juga memutuskan untuk tidak bertemu untuk menghindari penularan covid-19. Masing-masing melakukan isolasi mandiri dengan tetap berkomunikasi, bahkan berdebat, melalui aplikasi pesan singkat WeChat.
“Dia ingin mengirimi saya makanan karena karantina membatasi pergerakan kita. Tetapi saya kawatir bagaimana jika dia tertular saat dalam perjalanan. Situasinya sangat mencekam,”kisah Peng.
Pasangan itu akhirnya mendaftarkan pernikahan pada Sabtu lalu, beberapa hari setelah biro pendaftaran pernikahan Wuhan kembali dibuka. Saat ini, Peng dan Yao tengah mempersiapkan pesta pernikahan tradisional yang dijadwalkan pada Mei mendatang. Namun, acara itu tetap berlangsung sederhana untuk mencegah potensi penyebaran covid-19.(Ant/OL-11)
Kasus penyakit autoimun mengalami peningkatan setelah pandemi covid-19. Hal ini diungkapkan oleh seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi imunologi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
PEMERINTAH Kota Tasikmalaya terus berusaha melakukan antisipasi terkait lonjakan kasus Covid-19 yang kembali muncul di Jawa Barat.
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Melalui Dinas Kesehatan, Kota Bandung kini memperkuat seluruh lini kesiapsiagaan demi melindungi warganya.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Penduduk Wuhan memperoleh informasi dan dukungan sesamanya yang luar biasa, tapi minim dukungan emosional ketika mereka mengakses dan berbagi informasi tentang covid-19.
Di dalam stadion, mereka menolak duduk dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Mereka tetap bersemangat meski tim pujaan mereka tertinggal 0-2 di akhir babak pertama.
Rumah sakit darurat yang dibangun hanya dalam 10 hari itu ditutup setelah pasien korona terakhir yang menjalani perawatan di tempat tersebut dinyatakan sembuh.
Meski WHO dan seluruh peneliti mengatakan bahwa virus itu bukan buatan manusia
Revisi itu menambah jumlah korban meninggal sebanyak 1.290 kasus kematian yang membuat total kematian di Tiongkok akibat covid-19 mencapai 3.869 jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved