Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Trump: Rusia-Saudi Berpotensi Pangkas Produksi Minyak

Haufan Hasyim Salengke
10/4/2020 10:57
Trump: Rusia-Saudi Berpotensi Pangkas Produksi Minyak
Raja Salman menyambut Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang menghadiri pertemuan di Riyadh, Arab Saudi.(AFP/Alexander Zemlianichenko )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan Rusia dan Arab Saudi semakin dekat untuk menyepakati pengurangan produksi, yang dapat mendongkrak harga minyak dunia.

"Saya ingin mengatakan mereka semakin dekat dengan kesepakatan. Kita akan segera mengetahuinya," ujar Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

Pernyataan Trump muncul seusai telekonferensi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, serta Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Baca juga: Parlemen AS Desak Arab Saudi Pangkas Produksi Minyak

“Mereka mungkin akan mengumumkan sesuatu hari ini, atau mungkin besok,” imbuhnya.

Trump mengatakan dirinya akan melakukan diskusi lebih lanjut mengenai krisis pasar minyak global. Mengingat, harga minyak dunia terjun bebas akibat perang harga antara Rusia dan Saudi. Kedua negara diketahui meningkatkan produksi di tengah pelemahan ekonomi global.

"Tidak ada cukup ruang untuk menyimpannya," cetus Trump menyinggung kelebihan suplai minyak di seluruh dunia. “Situasinya adalah bencana besar," lanjut dia seraya menambahkan pasar minyak global mencapai titik terendah.

Baca juga: Virus Korona Kian Ekspansif, Harga Minyak Terus Turun

Produsen minyak utama berusaha menyelesaikan perjanjian penting tentang pengurangan produksi. Langkah itu sebagai upaya meningkatkan harga minyak yang anjlok akibat pandemi covid-19.

Pertemuan virtual negara-negara anggota OPEC dan sekutu OPEC termasuk Rusia, serta non-anggota utama lainnya, dimulai tepat setelah pukul 14.40 GMT pada Kamis. Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh, mengatakan mayoritas pembicaraan tersebut atau sekitar 80% mengarah pada kesepakatan.(AFP/OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya