Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

WHO Soroti Serius Peningkatan Pandemi Covid-19 di Italia dan AS  

Mediaindonesia.com
25/3/2020 10:57
WHO Soroti Serius Peningkatan Pandemi Covid-19 di Italia dan AS  
Petugas medis Italia membawa pasien yang terinfeksi Covid-19.(AFP/File / Miguel MEDINA)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi perhatian serius terhadap pandemi virus korona tipe baru atau Covid-19 yang terjadi di Italia dan Amerika Setikat (AS) dengan peningkatan jumlah kasus dan angka kematian.

Kini Italia menghadapi  masalah serius. Bahkan jumlah korban meninggal paling tinggi dan hingga Selasa (24/3) tercatat 6.820 orang meninggal.

WHO juga telah memberi peringatan terhadap Amerika Serikat (AS) dengan angka kasus tertinggi di dunia setelah Tiongkok dan Italia.

Bahkan WHO menilai tak menutup kemungkinan AS memiliki risiko menjadi episentrum wabah Covid-19 setelah Presiden Donald Trump mendesak para pekerja di AS untuk kembali bekerja setelah diliburkan selama tiga pekan.      

Sementara itu, pemerintah India mulai menerapkan lockdown pada Selasa (24/3) tengah malam dan akan berlaku selama 21 hari ke depan.  

Kini lebih dari 18.600 orang telah meninggal dunia akibat Covid-19 sejak kasus pertama mumcul di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada Desember 2019.   

Hampir 108.00 dari 418.000 orang yang terinfeksi  Covid-19 dapat disembuhkan menurut data yang dihimpun Johns Hopkins University.  

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Arden menyatakan negaranya dalam kondisi darurat jelang pelaksanaan lockdown yang berlangsung selama sebulan.  

Kini tercatat 205 kasus Covid-19 di negara tersebut. Arden mengatakan jika tidak diterapkan lockdwon, kasus Covud-19 bisa mencapai ribuan kasus.    

Pelayanan publik yang tak terlalu penting, sekolah-sekolah, dan kantor-kantor akan ditutup dan masyarakat diminta tetap tinggal di rumah masing-masing.

“Jangan buat kesalahan jika tak ingin lebih parah dan lakukan yang lebih baik,” kata Arden kepada anggota parlemen. “Jika kami memiliki langkah lambat dan kasus akan meningkat minggu depan dan seterusnya.”  (AFP/Aljazeera/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya