Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tiga Roket Hantam Kedutaan AS di Irak

Rifaldi Putra Irianto
27/1/2020 17:08
Tiga Roket Hantam Kedutaan AS di Irak
Peta lokasi Kedutaan Besar AS di Irak(AFP)

TIGA roket menghantam kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Baghdad, Irak, pada Minggu waktu setempat. Ini merupakan serangan pertama yang dilancarkan langsung terhadap Kedubes AS di Baghdad.

Serangan roket berulang kali dijatuhkan di kawasan Kedutaan AS di Baghdad dalam beberapa bulan terakhir. Diketahui, satu roket menghantam kafe kedutaan pada waktu makan malam. Sementara dua roket lainnya mendarat di sekitar gedung kedutaan.

Serangan itu menandai eskalasi berbahaya dalam serangan roket beberapa bulan terakhir, yang menargetkan kedutaan atau pangkalan militer Irak tempat pasukan AS dikerahkan.

Tidak ada serangan yang diklaim, namun Washington berulang kali menyalahkan faksi militer yang didukung Iran di Irak. Berdasarkan laporan terbaru, setidaknya satu orang terluka. Namun tidak jelas seberapa serius kondisi luka yang dialami korban tersebut. Pun, belum diketahui status warga negara korban, apakah berasal dari AS atau warga Irak yang bekerja di sana.

Baca juga: Trump Ancam Iran yang Serang Kedubes AS di Irak

Perdana Menteri Irak, Adil Abdul Mahdi, dan Ketua Parlemen, Mohammed Halbusi, mengutuk insiden tersebut. Mereka menekankan insiden itu berisiko menyeret Irak ke pusaran perang.

Dalam sebuah pernyataan, AS mendesak Irak untuk melindungi kedutaannya. "Kami menyerukan kepada pemerintah Irak untuk memenuhi kewajibannya melindungi fasilitas diplomatik," kata seorang Juru bicara Departmen Luar Negeri.

Seorang analis politik Irak, mengatakan bahwa serangan itu memalukan pemerintah Abdul Mahdi. "Yang menarik untuk dicatat, bahwa milisi pro-Iran membantah berperan dalam serangan ini. Mereka tidak menargetkan kedutaan dan itu mengartikan bisa saja kelompok bersenjata lainnya. Saya berharap akan ada tanggapan dari AS," pungkasnya.(AFP/Aljazeera/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik