Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

PM Trudeau Yakin Pesawat Ukraina Jatuh oleh Rudal Iran

Haufan Hasyim Salengke
10/1/2020 09:15
PM Trudeau Yakin Pesawat Ukraina Jatuh oleh Rudal Iran
Canadian Prime Minister Justin Trudeau(AFP/Dave Chan)

PERDANA Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan banyak sumber-sumber intelijen mengindikasikan Iran menembak jatuh pesawat Ukraina setelah lepas landas dari Teheran hingga menewaskan 176 orang di dalamnya, termasuk 63 warga Kanada.

Komentar Trudeau muncul ketika gambar yang diunggah di media sosial semakin menunjukkan kesalahan fatal oleh baterai pertahanan udara Teheran yang menyebabkan pesawat Ukraine International Airlines Penerbangan PS752 jatuh terbakar, Rabu (8/1).

Mengutip informasi dari sekutu serta intelijen Kanada, Trudeau mengatakan pesawat tampaknya terkena rudal darat-ke-udara (SAM) Iran.

"Kami mengerti ini mungkin tidak disengaja. Orang Kanada punya pertanyaan dan mereka pantas mendapat jawaban," kata Trudeau kepada wartawan, Kamis (9/1) waktu setempat.

Pesawat Boeing 737-800 sedang dalam perjalanan ke Kiev, Ukraina, dari Teheran Rabu (8/1) pagi. Pesawat tersebyt membawa 82 warga Iran, 63 orang Kanada, 11 warga Ukraina, 10 orang Swedia, empat warga Afghanistan, tiga orang Jerman dan tiga warga Inggris.

Baca juga: Iran Tolak Beri Kotak Hitam Pesawat Ukraina ke AS

Trudeau didukung oleh para pemimpin Barat lainnya, termasuk PM Inggris Boris Johnson yang mengatakan semakin banyak bukti mendukung serangan rudal, yang mungkin tidak disengaja.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengindikasikan para pejabat Washington percaya Boeing 737 milik Ukraina itu dihantam oleh satu atau lebih rudal Iran sebelum meledak di luar Teheran.

Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan penerbangan PS752 turun hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran pada Rabu (8/1) pagi, tanpa ada pesan radio dari pilot untuk menunjukkan bahaya atau kesulitan.

Bencana ini terjadi di tengah kekhawatiran kemungkinan perang antara AS dan Iran, hanya beberapa jam setelah Teheran meluncurkan rudal balistik ke sasaran militer AS di Irak sebagai balasan atas serangan pesawat nirawak AS 3 Januari di Baghdad yang menewaskan seorang jenderal penting Iran, Qassem Soleimani.

Namun pemerintah Iran mengatakan skenario serangan rudal dalam kasus jatuhnya pesawat Ukraina ‘tidak masuk akal’, dengan alasan beberapa penerbangan internal dan internasional telah berbagi wilayah udara yang kira-kira sama.

Teheran kemudian meminta Ottawa untuk membagikan informasinya dengan penyelidik Iran.

Trudeau mengatakan Kanada bekerja dengan sekutu untuk memastikan penyelidikan yang kredibel berjalan.

"Keluarga para korban menginginkan jawaban, orang Kanada menginginkan jawaban, saya ingin jawaban," tuturnya.

"Itu berarti transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Pemerintah ini tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya," imbuhnya.

Sementara PM Johnson menyerukan untuk penyelidikan penuh dan transparan.

"Inggris terus menyerukan semua pihak segera untuk mengurangi ketegangan di kawasan tersebut," ungkapnya.

Trump tidak secara langsung mengonfirmasi apa yang dikatakan intelijen AS. Namun ia memaparkan kecurigannya pesawat terbang di lingkungan yang curuk. 

"Jet itu terbang di lingkungan yang cukup buruk dan seseorang bisa membuat kesalahan". (AFP/BBC/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya