Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ANGGOTA Partai Demokrat di DPR Amerika Serikat (AS) menetapkan pemungutan suara bersejarah untuk pemakzulan Presiden Donald Trump akan dilangsungkan pada hari ini, Rabu (18/17).
Para anggota DPR AS akan memberikan suara mereka terhadap dua pasal pemakzulan Trump yakni tuduhan menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres atas urusannya dengan Ukraina.
"Besok, DPR AS akan menjalankan salah satu kekuatan paling serius yang diberikan kepada kami oleh Konstitusi sebagaimana kami memilih untuk menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap presiden AS," terang Ketua DPR AS Nancy Pelosi dalam sebuah surat kepada rekan-rekan Partai Demokrat-nya, Selasa (17/12) kemarin.
"Selama momen yang penuh doa ini dalam sejarah bangsa kita, kita harus menghormati sumpah kita untuk mendukung dan mempertahankan konstitusi kita dari semua musuh, asing dan domestik," tambahnya.
Baca juga: Marah Besar, Trump Tuduh Demokrat Rusak Demokrasi
Demokrat yang memegang 233 kursi di DPR AS bersiap untuk bersatu dalam pemungutan suara terhadap dakwaan pemakzulan resmi Trump pada Rabu (18/12).
Saat ini, hanya dua anggota parlemen Demokrat yang diperkirakan akan memilih menentang pemakzulan Trump. Sementara Partai Republik yang bersatu mendukung Trump, hanya memiliki 197 kursi di tubuh parlemen.
Beberapa anggota Demokrat yang relatif konservatif, yang khawatir kalah pada pemilu tahun depan karena bersikap anti-Trump pun akhirnya menyatakan mendukung pemakzulan Trump yang dipimpin Pelosi.
Sebelumnya, Komite Peraturan DPR AS telah menetapkan prosedur pemungutan suara dan syarat-syarat debat di DPR AS mengenai pasal-pasal pemakzulan Trump pada Selasa (17/12) kemarin.
Adapun Trump dalam surat setebal enam halaman yang mengungkapkan kemarahannya, menuding Pelosi berusaha memakzulan dirinya dengan melakukan upaya ‘kudeta’ yang ‘merusak demokrasi AS’.
Dalam surat itu, Trump mengatakan kepada Pelosi bahwa, “Sejarah akan menghakimi Anda dengan kejam."
Pasal pertama pemakzulan Trump menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan karena membekukan US$391 juta bantuan militer Ukraina. Demokrat menyebut Trump pembekuan bantuan militer tersebut terkait dengan permintannya terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky agar bersedia menyelidiki Joe Biden, calon rivalnya di Pilpres AS 2020. Sementara pasal kedua, menuduhnya menghalang-halangi Kongres karena menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan.
Trump akan menjadi presiden AS ketiga dalam sejarah yang dimakzulkan setelah Andrew Johnson pada 1868 dan Bill Clinton pada 1998.
Jika Trump berhasil dimakzulkan DPR AS, ia selanjutnya akan diadili Senat AS. Namun melihat situasi Senat yang dikuasai kubu Republik, agaknya akan sulit menggulingkan Trump dari kursi Presiden AS. (AFP/OL-2)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Hari Pelantikan selalu menghadirkan kemegahan dan gaya busana yang memukau. Dari topi elegan Melania Trump hingga setelan klasik Ivanka Trump.
Melania Trump tampil memukau dengan gaun strapless putih karya Hervé Pierre, melanjutkan kolaborasi mereka sejak pelantikan 2017.
Gelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Rapinoe menegaskan dirinya tidak akan pergi ke Gedung Putih seandainya timnas AS menjadi juara Piala Dunia Putri.
Bagi dunia, diharapkan Pence dapat mengembalikan nilai-nilai AS selama ini yang mengutamakan kepentingan dunia dan kepentingan AS semata.
KOMITE Kehakiman DPR Amerika Serikat (AS) membuka debat terbuka atas dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/12)
Anggota Partai Demokrat dan Republik yang duduk di Komisi Hukum DPR AS melakukan voting yang berakhir 23-17 untuk menyepakati dua dakwaan pemakzulan terhadap Trump.
KOMITE Kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS), Jumat (13/12) waktu setempat, menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Mengacu pada kesalahan peradilan yang terkenal dalam sejarah AS abad ke-17, Trump mengatakan ia diberi hak yang lebih sedikit daripada mereka yang diadili dalam ‘Salem Witch Trials’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved