Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Trump Tawarkan Bantuan Kepada Meksiko Perangi Kartel Narkoba

Melalusa Sushtira Khalida
06/11/2019 19:29
Trump Tawarkan Bantuan Kepada Meksiko Perangi Kartel Narkoba
Keluarga Lebaron melihat dampak penyerangan dari kartel narkoba terhadap anggota keluarganya(AFp/Herika Martinez)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan bantuan kepada Meksiko untuk memburu pelaku pembantaian 9 anggota komunitas Mormon di utara Meksiko yang pada Senin (4/11)/

Trump mengatakan AS siap untuk mendukung Meksiko dalam perang terhadap kartel narkoba.

"Jika Meksiko membutuhkan atau meminta bantuan dalam membersihkan monster-monster ini, Amerika Serikat siap, bersedia dan sanggup terlibat melakukan pekerjaan dengan cepat dan efektif," cicit Trump dalam akun Twitternya, Selasa (5/11).

Trump juga memuji Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador karena telah memprioritaskan perang melawan perdagangan narkoba. Namun Trump mengatakan bahwa kelompok kartel kian besar dan kuat, sehingga Meksiko membutuhkan bantuan pasukan untuk mengalahkannya.

"Ini saatnya bagi Meksiko, dengan bantuan Amerika Serikat, untuk mengobarkan perang terhadap kartel-kartel narkoba dan menghapusnya dari muka bumi," cicit Trump.

Baca juga : Demokrat Ungguli Republik di Dua Negara Bagian AS

Menanggapi tawaran Trump, Lopez Obrador mengatakan, ia akan menerima semua kerja sama yang diperlukan untuk mendapatkan keadilan bagi para korban yang diketahui memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Meksiko dan AS.

Ia kemudian berterima kasih kepada Trump atas dukungannya melalui sambungan telepon.

Gedung Putih mengatakan kedua presiden tersebut telah berbicara tentang semakin meningkatnya kekerasan yang dilakukan kartel narkoba dan geng kriminal lainnya.

"Presiden Trump menjelaskan bahwa Amerika Serikat mengutuk tindakan kekerasan tak masuk akal yang merenggut nyawa sembilan warga Amerika dan menawarkan bantuan Meksiko untuk memastikan para pelaku menghadapi keadilan," terang juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley.

Namun populis sayap kiri Meksiko yang menyatakan telah berakhirnya perang narkoba di Meksiko, mengatakan pihaknya tidak membidik perang baru.

"Kami tidak setuju (dengan Trump) tentang itu. Perang identik dengan irasionalitas,” katanya dalam konferensi pers.

Baca juga : Donald Trump Tarik AS dari Perjanjian Iklim Paris

Sebelumnya, sejumlah pria bersenjata yang ditengarai bagian dari kartel narkoba menyergap anggota keluarga LeBaron di jalan pedesaan antara negara bagian Sonora dan Chihuahua yang berbatasan dengan AS.

LeBaron merupakan klan besar komunitas Mormon yang bermigrasi dari AS ke Meksiko pada akhir abad ke-19.

LeBaron meninggalkan AS setelah mendapat persekusi atas tradisi yang dijalankan mereka, termasuk poligami. Sehingga, banyak di antaranya yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Meksiko.

Berdasarkan laporan kerabat dan pihak berwenang Meksiko, 3 wanita dan 6 anak tewas dalam insiden penembakan tersebut. Selain itu, 6 anak lainnya juga dilaporkan terluka akibat serangan yang membuat mobil-mobil keluarga LeBaron penuh dengan lubang-lubang bekas tembakan peluru.

Menteri Keamanan Meksiko Alfonso Durazo mengatakan keluarga komunitas Mormon tersebut mungkin menjadi korban salah sasaran atau terperangkap dalam baku tembak dalam perang rumput antarkartel narkoba yang bermusuhan. (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya