Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
SEDIKITNYA 65 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka dalam insiden kebakaran kereta di Pakistan, Kamis (31/10). Tayangan televisi menunjukkan api berkobar dari salah satu gerbong, dan terdengar tangisan orang-orang dalam insiden yang terjadi di dekat distrik Rahim Yar Khan, Provinsi Punjab tersebut.
"Menurut informasi yang sampai kepada kami dari lokasi kecelakaan, lebih dari 65 orang tewas dan lebih dari 40 orang terluka," terang Menteri Kesehatan Provinsi Punjab, Yasmin Rashid kepada AFP.
Yasmin menuturkan korban terluka saat ini tengah dilarikan ke rumah sakit di kota Bahawalpur dan beberapa rumah sakit lainnya di distrik Rahim Yar Khan. Ia menambahkan bahwa hanya 18 mayat yang berhasil diidentifikasi.
Media lokal menyebut bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh ledakan tabung gas canister yang meledak saat digunakan oleh beberapa penumpang untuk memasak sarapan. Hal serupa juga dilontarkan oleh pejabat pemerintahan Pakistan.
"Mengerikan, tragedi kereta api akibat tabung gas yang dibawa penumpang meledak," kata Menteri Hak Asasi Manusia Pakistan Shireen Mazari.
Mazari mengatakan bahwa kereta yang terbakar itu adalah Kereta Ekspres Tezgam, yang merupakan salah satu layanan kereta tertua dan terpopuler di Pakistan. Rute Kereta Tezgam membentang antara Kota Rawalpindi dan Kota Karachi.
Kecelakaan kereta api kerap terjadi di Pakistan. Perkeretaapian di Pakistan telah mengalami penurunan selama puluhan tahun akibat adanya korupsi, salah urus, serta kurangnya investasi.
Adapun pada Juli lalu, setidaknya 23 orang tewas di distrik yang sama ketika sebuah kereta berpenumpang dari kota Lahore timur menabrak kereta barang yang berhenti di persimpangan. Kecelakaan juga sering terjadi pada jalur penyebrangan tanpa awak, yang sering kali tidak memiliki penghalang dan sinyal.
baca juga: Merkel ke India untuk Hadapi Dominasi Tiongkok
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang terpilih tahun lalu telah berjanji untuk membangun negara kesejahteraan Islam. Namun, perlambatan ekonomi yang berkelanjutan dan langkah-langkah penghematan telah menghambat upaya untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan program sosial. (OL-3)
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat pengguna Kereta Panoramic pada periode Januari hingga Mei 2025 mencapai 48.822 orang.
PT KAI mengimbau pelanggan ebih teliti menjaga barang bawaannya selama periode arus balik libur panjang Idul Adha dan cuti bersama 5–9 Juni 2025 agar tidak ada risiko tertinggal
Sabtu (7/6) sejak pagi ribuan penumpang kereta api baik kedatangan maupun keberangkatan, masih memenuhi sejumlah stasiun kereta api di Daop 4 Semarang.
Total terdapat 28 perjalanan kereta api penumpang yang akan beroperasi per hari selama masa libur panjang tersebut di wilayah Divre I Sumatra Utara.
Program ini merupakan bagian dari stimulus yang diberikan KAI untuk mendukung pergerakan masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor transportasi.
Kereta Commuter Indonesia, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero akan mengoperasikan 96 unit kereta rel listrik (KRL) baru.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
Dunia internasional, termasuk PBB, Inggris, AS, dan Iran, menyerukan dialog damai untuk meredakan ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir ini.
Pakistan memperingatkan akan membalas serangan udara India yang menewaskan 31 orang, termasuk anak-anak, di wilayah Kashmir dan Punjab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved