Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Rayakan HUT RI ke 74, KBRI Bosnia dan Herzegovina Gelar Resepsi

Patna Budi Utami laporan dari Sarajevo
26/9/2019 12:09
Rayakan HUT RI ke 74, KBRI Bosnia dan Herzegovina Gelar Resepsi
Dubes RI untuk Bosnia dan Herzegovina Amelia Achmad Yani ( tengah) bersama sejumlah pagar ayu dan pagar bagus dalam acara resepsi diplomatik(MI/Patna Budi Utami )

KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Bosnia dan Herzegovina di Sarajevo menggelar Resepsi Diplomatik untuk merayakan HUT ke 74 Kemerdekaan RI. Sekitar 350 tamu undangan antara lain para duta besar, perwakilan pemerintah setempat, dan pejabat Kementerian Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina hadir dalam resepsi diplomatik yang digelar di Swissotel, Sarajevo, Rabu (25/9) malam.

Resepsi diplomatik diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Bosnia-Herzegovina. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dubes RI untuk Bosnia dan Herzegovina, Amelia Achmad Yani, serta penampilan kesenian tari dan nyanyi.

Dubes RI Amelia Achmad Yani dalam sambutannya mengungkapkan,  tahun ini merupakan tahun ke 25 pembentukan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina. Selama itu pula, ujarnya, hubungan kedua negara  dalam kerja sama internasional dan multilateral terjalin sangat baik.

Menurutnya, dalam kerja sama bilateral terjadi peningkatan signifikan dengan berkembangnya hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina.  Demikian halnya dengan hubungan masyarakat antara kedua negara.

"Kini semakin banyak masyarakat dari kedua negara saling mengunjungi untuk tujuan bisnis, diplomasi, dan pariwisata. Begitu pula dengan beberapa pejabat tinggi Indonesia telah melakukan kunjungan kerja ke Bosnia dan Herzegovina selama tiga tahun terakhir," katanya.

Amelia menyebutkan, sejak 2017 KBRI telah mempertemukan para pengusaha  Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina yang menghasilkan beberapa perjanjian kerja sama bisnis. Tahun ini pertemuan para pengusaha kedua negara telah berlangsung pada 25 April lalu.

"Pada Juli lalu kami mengoordinasikan kunjungan delegasi pemerintah dan pengusaha Brcko ke beberapa provinsi di Indonesia. Salah satu hasilnya adalah rencana ekspor produk Indonesia ke Bosnia, antara lain minyak kelapa sawit, kopi, teh, produk kelapa, dan garmen," katanya.

Kerja sama lainnya adalah ditandatangani perjanjian kesepakatan sister city antara Kabupaten Brcko dan Kota Magelang, Jawa Tengah.

Amelia juga mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina bukan hanya dilakukan di sektor perdagangan, melainkan juga pada bidang pendidikan. Beberapa universitas di Bosnia dan Herzegovina telah menandatangani nota kesepahaman pertukaran mahasiswa dengan Universitas Indonesia dan Universitas Achmad Yani di Bandung.

Universitas yang akan melakukan program tersebut adalah  Universitas Sarajevo, Tuzla, Zenica, Mostar, Universitas Sarajevo Timur, Fakultas Ekonomi Brcko, dan dalam waktu dekat Universitas Internasional Sarajevo juga akan melakukan hal serupa.

Dengan adanya kerja sama itu mulai tahun ini akan ada pertukaran mahasiswa dari Indonesia untuk berpartisipasi dalam program singkat selama satu bulan di Universitas Tuzla dan Zenica, khusus untuk fakultas kedokteran  dan teknik. Selain mahasiswa, pertukaran dilakukan pula pada para dosen.

"Untuk membawa Indonesia lebih dekat dengan Bosnia dan Herzegovina, kita harus menempatkan sudut Indonesia di Universitas Tuzla dan Zenica," jelasnya.

Pada Resepsi Diplomatik, sejumlah rektor universitas di Bosnia dan Herzegovina juga hadir. Sedangkan dubes yang hadir antara lain dubes AS, Inggris, Belanda, Itali, Jepang, Tiongkok, Belanda, Itali, Jerman, Austria, Swedia, Norwegia, Macedonia, Mesir, Slovenia, Slowakia, Vatikan, Palestina, Arab Saudi, Pakistan, Iran, Turki, Kuwait, dan Malaysia.

Sementara itu,  seni tari yang ditampilkan dala acara Resepsi Diplomatik KBRI Sarajevo di Swissotel antara lain tari topeng yang dibawakan oleh penari asal Cirebon, Jawa Barat, Ade Irfan Adipati Wentar. Tari Bali dipersembahkan oleh dua siswa Bosnia dan Herzegovina yang sempat tinggal di Indonesia untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia.

Amelia Yani yang sudah bertugas menjadi duta besar RI untuk Bosnia dan Herzegovina selama 3 tahun dan 7 bulan itu menyebutkan banyak mahasiswa di Bosnia dan Herzegovina sangat tertarik pada budaya Indonesia.

Martin Frlji, mahasiswa S2 Universitas Sarajevo penerima program beasiswa dari Indonesia adalah salah satu mahasiswa yang tertarik pada budaya Indobnesia. Martin Frlji menghabiskan waktu tiga bulan di Yogyakarta untuk belajar menggambar yang hasilnya mirip dengan karya pelukis  Bali yang hidup pada tahun 1880-an, I Gusti Nyoman Lempad. Karya Martin pada 13 Juni lalu dipamerkan oleh KBRI Sarajevo.

Di hadapan para undangan, Amelia menyampaikan, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Demokrasi di Indonesia bisa terlihat dari harmonisnya kehidupan antaragama. Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu, dan Konghucu,  kata Dubes RI, dapat hidup berdampingan secara damai.

baca juga: Menlu RI Serukan Hentikan Krisis Kemanusiaan di Rakhine, Myanmar

Sebagai negara yang terdiri dari 17 ribu pulau lebih dengan 714 etnis, Indonesia adalah model toleransi dan pluralisme sejati. Pada April lalu, kata Amelia, Indonesia juga telah membuktikan kepada dunia sebagai juara demokrasi, melalui penyelenggaraan Pemilu yang aman dan damai. Menurutnya  untuk memastikan 193 juta pemilih dapat memilih presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi kabupaten dan kota dengan bebas dan adil dalam satu hari bukan hal mudah. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya