Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Swiss Tolak Jaringan 5G Karena Masalah Radiasi Tinggi

Haufan Hasyim Salengke
22/9/2019 13:45

RIBUAN orang melakukan protes di ibu kota Swiss, Bern, Sabtu (21/9) waktu setempat, atas peluncuran teknologi jaringan 5G di seluruh negeri yang mereka khawatirkan dapat merusak kesehatan masyarakat.

Para pengunjuk rasa, banyak membawa plakat, berkumpul di depan gedung parlemen Swiss, dalam upaya untuk menghentikan pembangunan antena yang lebih kompatibel 5G.

"Fakta begitu banyak orang terlibat hari ini adalah pertanda kuat menentang pengenalan 5G yang tidak terkendali," ujar Tamlin Schibler Ulmann, Wakil Presiden Frequencia, kelompok yang mengorganisasikan pawai umum itu.

Kerajaan kecil Monako menjadi negara pertama di Eropa yang meresmikan jaringan telepon seluler 5G pada Juli berdasarkan teknologi dari perusahaan Tiongkok, Huawei.

Baca juga: Menjajal 5G di Kota Pahlawan

Tetapi para kritikus di Swiss berpendapat radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sistem baru itu memiliki risiko kesehatan dan lingkungan yang belum pernah terjadi dibandingkan teknologi sebelumnya.

Petisi daring telah membantu membujuk beberapa daerah di Swiss, diantaranya Jenewa, Vaud, Fribourg, dan Neuchatel untuk menunda pembangunan antena sebagai tindakan pencegahan.

Federasi Dokter Swiss (FMH) juga telah mengusulkan pendekatan yang hati-hati terhadap teknologi baru ini.

Penentang teknologi baru mencoba mengumpulkan 100.000 tanda tangan yang mereka butuhkan untuk memaksa referendum untuk memberlakukan moratorium teknologi sampai risiko-risikonya dapat dinilai dengan tepat.

Pada Februari, Swiss menghubungkan frekuensi 5G dengan tiga operator utama, Swisscom, Sunrise, dan Salt, dan para operator ini telah mendorong teknologi mutakhir ini dalam iklan televisi dan pada papan iklan.

Baca juga: Ponsel 5G Bisa Mengganggu Penerbangan

Pada awal Juli, 334 stasiun antena untuk 5G beroperasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang kepada AFP.

Ada beberapa studi tentang dampak kesehatan dari teknologi baru yang sedang berlangsung, termasuk satu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lembaga itu telah mengatakan kepada AFP mereka telah mulai "melakukan penilaian risiko dampak kesehatan dari paparan bidang frekuensi radio."

Sekelompok pakar juga ditunjuk oleh pemerintah Swiss tahun lalu untuk menyelidiki risiko yang terakibatkan dari pemberlakukan 5G, dan temuan mereka harus dipublikasikan pada akhir tahun. (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya