Harga Minyak Naik Lebih 10% Pascaserangan Kilang Minyak Saudi

Haufan Hasyim Salengke
16/9/2019 11:44
Harga Minyak Naik Lebih 10% Pascaserangan Kilang Minyak Saudi
Kilang minyak Aramco di dekat wilayah ibu kota Saudi Arabia, Riyadh.(AFP/Fayez Nureldine)

HARGA minyak melonjak lebih dari 10% pada Senin (16/9) setelah serangan terhadap dua fasilitas pengilangan Arab Saudi. Akibat insiden itu, produsen utama minyak dunia memangkas setengah dari produksinya.

Di sisi lain, Presiden Donald Trump menyalahkan Iran dan meningkatkan kemungkinan serangan militer terhadap 'Negeri para Mullah'. Sebelumnya, kelompok pemberontak di Yaman yang didukung Iran, Houthi, mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab.

Dilaporkan, West Texas Intermediate (WTI) melonjak 10,68% menjadi US$60,71 dan Brent naik 11,77% menjadi US$67,31 di awal perdagangan Asia menyusul ledakan di fasilitas yang dikelola oleh perusahaan raksasa milik negara, Aramco.

Serangan oleh pemberontak Houthi, yang sedang berusaha dikalahkan oleh aliansi pimpinan Saudi dalam perang lima tahun, secara efektif mematikan 6% pasokan minyak global.

Brent melonjak hampir 20% pada satu poin pada Senin, sementara WTI melonjak sekitar 15% sebelum memangkas kenaikan.

Trump mengatakan pada Minggu (15/9), senjata AS sudah dalam posisi terkokang atau locked and loaded untuk menanggapi serangan itu.

Sementara Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan, "Amerika Serikat akan bekerja dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan bahwa pasar energi tetap dipasok dengan baik dan Iran bertanggung jawab atas agresi tersebut."

Teheran membantah tuduhan itu tetapi berita dan tuduhan itu. Namun insiden anyar ini telah menghidupkan kembali kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah yang sengit setelah serangkaian serangan terhadap kapal tanker minyak awal tahun ini yang juga dipersalahkan pada Iran.

"Ketegangan di Timur Tengah meningkat dengan cepat, yang berarti cerita ini akan terus bergaung minggu ini bahkan setelah kepanikan di pasar minyak pagi ini," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di OANDA. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya