Pakistan Dorong Upaya Perdamaian di Afghanistan

Mediaindonesia
25/7/2019 04:40
 Pakistan Dorong Upaya Perdamaian di Afghanistan
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan(AFP GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

PERDANA Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan akan segera bertemu dengan Taliban sebagai bagian dari upaya mengakhiri 18 tahun perang di Afghanistan.

Khan mengungkapkan hal tersebut di Washington dalam perjalanan resmi pertamanya ke Amerika Serikat. Dia mengatakan telah berbicara dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. "Saya akan bertemu Taliban dan saya akan mencoba yang terbaik untuk membuat mereka berbicara dengan pemerintah Afghanistan," ungkapnya, kemarin.

Pakistan sendiri ialah sponsor utama Taliban ketika merebut kekuasaan di Afghanistan selama 1990-an. Saat berbicara di Institut Perdamaian AS, Khan mengaku telah dihubungi gerilyawan Taliban Afghanistan. Itu terjadi beberapa bulan setelah kemenangannya dalam Pemilu Juli 2018. Namun, saat itu Khan tidak melakukan pertemuan karena Kabul tidak mendukungnya. "Saya selalu berpendapat tidak ada solusi militer untuk perang di Afghanistan," katanya.

Sebelum mengumumkan perihal pertemuan dengan Taliban, Khan bertemu Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Menurut Pompeo, peran Pakistan sangat penting dalam mendukung proses perdamaian Afghanistan dan kontraterorisme.

Utusan perdamaian AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, juga telah berangkat ke Kabul untuk babak terakhir pembicaraan mengenai masalah ini. Sebelumnya, Khalilzad telah melakukan beberapa pertemuan dengan Taliban, tahun lalu. Pertemuan terakhir terjadi pada 9 Juli di Doha. Namun, rintangan utama sejauh ini ialah penolakan Taliban untuk bernegosiasi langsung dengan pemerintah Afghanistan.

"Itu tidak akan mudah karena tidak ada perintah terpusat," Khan memperingatkan tentang kelompok pemberontak. "Akan tetapi, kami merasa bahwa jika semua bekerja sama, ini merupakan kesempatan terbaik untuk perdamaian," tambahnya.

Khan juga menekankan bahwa pemilihan presiden Afghanistan pada September mendatang harus menjadi pemilihan inklusif yang mana Taliban juga berpartisipasi. (AFP/*/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya