Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Palestina Ingin Memperkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia

Tesa Oktiana Surbakti
23/7/2019 18:00
Palestina Ingin Memperkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia
Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun(ANTARA)

PALESTINA berupaya memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia. Meski hubungan kedua negara cukup erat, namun kontribusi Indonesia terhadap perdagangan Palestina relatif kecil.

Rata-rata nilai perdagangan keseluruhan Palestina setiap tahun tercatat US$ 5 miliar. Adapun kinerja perdagangan Palestina-Indonesia berkisar US$ 5 juta. Rinciannya, nilai ekspor ke Indonesia sebesar US$ 0,5 juta, sedangkan impor dari Indonesia mencapai US$ 4,5 juta.

Baca juga: Indonesia Bebaskan Tarif Masuk Kurma dan Zaitun dari Palestina

"Kami ingin memperkenalkan produk-produk kami ke pasar Indonesia yang potensinya besar. Karena kami melihat kontribusi Indonesia masih sedikit, sehingga perlu ada peningkatan hubungan kerja sama," ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, dalam konferensi pers di Kedutaan Palestina, Selasa (23/7).

Upaya pendekatan Palestina diwujudkan melalui kedatangan delegasi yang mewakili kementerian atau lembaga terkait sektor perdagangan dan investasi, berikut pelaku usaha. Prioritas pemerintah Palestina, lanjut Al Shun, mencapai kedaulatan ekonomi sehingga lepas dari pengaruh Israel.

"Kami ingin lepas dari penjajahan Israel, agar memiliki kedaulatan ekonomi secara mandiri. Tidak bergantung pada produk dan bantuan dari Israel," imbuhnya.

Al Shun tidak menampik besarnya dampak penjajahan Israel dalam perdagangan domestik. Tercermin dari hambatan arus barang yang masuk ke wilayah Palestina. Hambatan yang digulirkan Israel bahkan memengaruhi penerimaan negara hingga 40%. Dia mengungkapkan kondisi Palestina saat ini belum mengalami perubahan signifikan.

"Yang terbaru, Israel menindas dan menghancurkan permukiman di Yerusalem. Sayangnya, organisasi internasional masih diam dan belum melakukan tindakan apapun untuk menghentikan kriminalitas. Kami berharap bisa keluar dari penjajahan Israel, dan bahwasanya Yerusalem tetap menjadi ibu koya Palestina yang abadi," pungkas Al Shun. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya