Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kumpulkan Uranium, Iran Dinilai sedang Main Api

Mediaindonesia
03/7/2019 04:40
 Kumpulkan Uranium, Iran Dinilai sedang Main Api
pengayaan uranium. Iran telah melampaui batas pada cadangan uraniumnya yang diperkaya yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir tahun 2015(AFP)

IRAN mengumumkan telah mengumpulkan lebih banyak uranium level rendah dari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir mereka dengan kekuatan dunia pada 2015. Hal itu membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan peringatan bahwa Teheran sedang bermain api.

Hal itu dikatakan Trump ketika ditanyai wartawan di Gedung Putih perihal Iran. "Mereka tahu apa yang sedang mereka lakukan. Mereka tahu apa yang sedang mereka mainkan dan menurutku mereka sedang bermain api," kata Trump.

Pemerintah Inggris mengimbau Teheran untuk menghindari segala langkah yang melenceng dari perjanjian. Senada dengan Britania, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan Iran harus berkomitmen untuk setia di bawah kesepakatan.

Israel juga mendorong negara-negara Eropa memberikan sanksi kepada Iran. Di saat bersamaan, Rusia menyuarakan penyesalan terkait dengan hal ini. Di samping itu, mereka menganggap masalah cadangan uranium merupakan konsekuensi dari tekanan Amerika yang telah mendorong perjanjian menuju keruntuhan.

"Iran telah melewati 300 kilogram batas berdasarkan rencana semula," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif Mei lalu kepada Kantor Berita ISNA. Namun, ia juga mengungkapkan pergerakannya bisa berbalik.

Teheran yang telah menekan partai-partai tersisa untuk menyelamatkan perjanjian mengumumkan pada Rabu (8/5) bahwa mereka tidak akan lagi menghormati penetapan batas cadangan uranium dan air berat.

Mereka mengancam meninggalkan komitmen-komitmen perihal nuklir lebih jauh, kecuali negara-negara sahabat, seperti Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, dan Rusia membantu Iran mengakhiri sanksi-sanksi, khususnya penjualan minyak.

Gedung Putih telah lebih dulu mengumumkan bahwa AS dan para sekutu tidak akan pernah mengizinkan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir.

"Itu merupakan sebuah kesalahan di bawah perjanjian nuklir Iran untuk mengizinkan mereka memperkaya uranium di tingkatkan apa pun," ujar Direktur Komunikasi Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.

"Sesuatu yang tak harus didramatisasi," tegas Grisham.

Sementara itu, Zarif berkeras Iran tidak melakukan kesalahan. 'Kami tidak melanggar #JCPOA', tulis Zarif di Twitter, merujuk pada kesepakatan Joint Comprehensive Plan of Action.

Dia mengatakan, Iran akan membalikkan keputusan secepat Inggris, Prancis, dan Jerman mematuhi kewajiban-kewajiban mereka. (AFP/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya