Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Dubes RI Dorong Investor AS Tingkatkan Hubungan Strategis

Tesa Oktiana Surbakti
13/5/2019 21:49
Dubes RI Dorong Investor AS Tingkatkan Hubungan Strategis
Duta Besar Luar BIasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk AS Mehendra Siregar (kanan) saat dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara(Antara/Wahyu Putro A.)

DUTA Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Mahendra Siregar mendorong investor Negeri Paman Sam untuk meningkatkan hubungan strategis dengan investor di Indonesia.

"Indonesia saat ini merupakan the largest presidential democracy in the world, dengan jumlah suara pemilih sebesar 81% atau 153 juta orang pada pemilihan umum (pemilu) April 2019," ujar Mahendra mengawali acara Indonesia Luncheon yang dihadiri oleh lebih dari 50 pengusaha di Iowa, AS, dalam keterangan resmi, Senin (13/5).

Mahendra menekankan tidak mudah menjaga demokrasi di tengah situasi yang penuh goncangan. "Namun Indonesia berhasil menunjukkan ke kalangan internasional, bahwa pemilu belum lama ini memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Belum pernah terjadi sebelumnya", imbuhnya.

Indonesia merupakan salah satu ekonomi terbesar di dunia dan merupakan anggota G-20. Adapun total Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 1,1 triliun dollar AS, masuk urutan ke-16 terbesar di dunia. Sementara itu, kekuatan daya beli sebesar 4 triliun dollar AS dan memiliki penduduk usia produktif yang terus meningkat.

"Indonesia juga memperlihatkan capaian ekonomi yang mengesankan. Pembangunan infrastruktur di luar Jawa menjadi prioritas pemerintah saat ini, selain pendidikan dan kesehatan," pungkas Mahendra.

Dalam enam tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi berjalan stabil antara 5,1%-5,2% per tahun. Pertumbuhan diyakini terus berlanjut di masa mendatang. Begitu juga dengan tingkat inflasi yang rendah, yakni 3% dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah juga berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga berada pada level 9%.

Baca juga : Kuba Mitra Strategis Indonesia

Mengenai hubungan kedua negara, Mahendra mengatakan Indonesia dan AS memiliki hubungan strategis yang sangat kuat dan stabil.

Tahun ini, hubungan diplomatik kedua negara mencapai usia 70 tahun, yang secara resmi berlangsung sejak 28 Desember 1949. AS merupakan salah satu negara utama yang mendukung kemerdekaan RI.

"Indonesia dan AS mempunyai hubungan strategis yang baik di bidang politik dan pertahanan. Namun masih harus ditingkatkan di sektor perdagangan dan investasi. Terdapat potensi besar di sektor pertanian dan holtikultura dan industri turunannya yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh kedua pihak," urainya.

Perdagangan bilateral pada 2018 mencapai 30 miliar dollar AS. Pihaknya pun mendorong pelaku usaha dari kedua negara untuk membangun hubungan yang lebih strategis.

Tidak hanya B-to-B dan C-to-C, melainkan juga membangun hubungan ke arah yang lebih luas dengan memanfaatkan berbagai potensi.

Dalam kesempatan tersebut Mahendra Siregar juga menjelaskan mengenai perkembangan di kawasan Asia Tenggara dan peran Indonesia di PBB.

"Kawasan Asia Tenggara akan menjadi kawasan yang paling dinamis, yang akan diikuti degan stabilitas yang membaik. Namun, akan menghadapi berbagai tantangan. Seperti proliferasi senjata nuklir di Korea Utara dan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan antara 6 negara yang mengklaimnya," kata dia.

Untuk menjaga stabilitas kawasan, lanjut Mahendra, saat ini negara-negara ASEAN tengah memfinalisasi tata berperilaku di Laut Tiongkok Selatan.

Negara-negara anggota ASEAN dan 6 negara mitra wicara ASEAN akan berperan dalam peningkatkan stabilitas kawasan, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.

"Indonesia merupakan anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, dan saat ini merupakan Presiden DK PBB. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang terbesar untuk pasukan perdamaian PBB dan ingin meningkatkan jumlah personel perempuan dalam pasukan perdamaian, khususnya di Timur Tengah dan Afrika", tutur Mahendra mengakhiri penjelasannya.

Kunjungan Mahendra ke Iowa bertujuan untuk memperkenalkan diri sebagai Duta Besar RI yang baru untuk AS kepada Gubernur Iowa, Kim Reynolds. Kunjungan itu sekaligus mempromosikan hubungan perdagangan dan investasi Indonesia-Iowa.

Iowa merupakan salah satu dari 13 negara bagian di kawasan Midwest yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago. Itu mencakup Illinois, Indiana, Iowa, Kansas, Kentucky, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, South Dakota, Ohio, dan Wisconsin.

Nilai total perdagangan Indonesia - Midwest pada 2018 tercatat sebesar 4,71 miliar dollar AS, naik sebesar 1,95% dibandingkan periode 2017. Sedangkan nilai total perdagangan Indonesia-Iowa pada 2018 mencapai 94,87 juta dollar AS atau naik 32% dari periode 2017.

Iowa berada di peringkat ke-10 mitra dagang terbesar Indonesia di Midwest. Lima komoditi ekspor utama Indonesia ke Iowa, antara lain alas kaki, coklat dan produk persiapan pengolahan coklat, reaktor nuklir, mebel, dan tempat tidur, pakaian dan aksesoris rajut.

Adapun dari Iowa, Indonesia mengimpor produk bahan kimia, reaktor nuklir, industri makanan hewan, daging dan bahan olahan daging, dan gula.

Dalam kunjungan itu, Mahendra mengadakan pertemuan dengan dua perusahaan Iowa yang telah melakukan investasi di Indonesia, yaitu Principal International dan Pioneer Seeds Inc / Pioneer Overseas Corporation/Corteva.

Tujuannya membahas hal-hal penting untuk meningkatkan bisnis kedua perusahaan tersebut di Indonesia. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya