Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wilayah Udara Pakistan Tutup, Ribuan Penumpang Terdampar

Denny Parsaulian
28/2/2019 13:45
Wilayah Udara Pakistan Tutup, Ribuan Penumpang Terdampar
(Lillian SUWANRUMPHA/AFP)

RIBUAN wisatawan terdampar di Bangkok, Kamis (28/2), setelah Thai Airways membatalkan semua penerbangan yang melewati wilayah udara Pakistan setelah Islamabad menutup wilayah udara mereka. Penutupan ini sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan dengan India.

Dua puluh tujuh penerbangan, sebagian besar ke dan dari Eropa, telah dibatalkan, ungkap keterangan resmi maskapai berbendera Thailand itu. Pembatalan termasuk pada tiga jet penumpang yang terpaksa kembali ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Kamis (28/2).

Pembatalan ini akibat krisis antara negara tetangga bersenjata nuklir Pakistan dan India. Krisis itu telah menimbulkan kekhawatiran akan adanya perang habis-habisan.

Pakistan mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat Angkatan Udara India di wilayah udaranya. Namun mengklarifikasi hanya satu pilot India yang ditangkap.

India mengatakan pasukannya juga menembak jatuh sebuah jet tempur Pakistan ketika Pakistan tiba-tiba menutup wilayah udara mereka.

Baca juga: Ketegangan India-Pakistan Meningkat

Thai Airways mengatakan hampir 5.000 penumpang terjebak dalam pembatalan itu.

"Ada 4.000 dari penerbangan Eropa dan 700 hingga 800 dari penerbangan ke Pakistan," kata juru bicara Thai Airways. "Kami sedang menunggu izin untuk terbang di atas negara lain.".

Iran yang menjadi alternatif juga telah menolak permintaan untuk terbang di wilayah udaranya.

"Sekarang kami menghubungi Tiongkok," tambahnya.

Perusahaan penerbangan itu mengatakan penumpang yang terdampar ditempatkan di hotel dengan biaya sendiri. Namun, rasa frustrasi memuncak pada Kamis (28/2) di bandara utama Bangkok itu saat dilakukan penundaan mendadak.

"Kami telah menunggu di sini selama 11 atau 12 jam," kata Gerda Heinzel, 55, seorang turis Jerman yang akan terbang kembali ke Muenchen setelah liburan di Phuket.

"Kami belum diberi apa pun untuk dimakan, di mana saja untuk tinggal. Tidak ada staf berbahasa Jerman untuk membantu kami," keluhnya.

Penerbangan ke London, Paris, Brussels, Milan, dan Muenchen semuanya dibatalkan pada Kamis (28/2). Sementara 10 penerbangan yang masuk dari Eropa juga terganggu.

Pembatalan ini merupakan pukulan berat bagi Thai Airways. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya