Headline
IKN bisa menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
RIBUAN wisatawan terdampar di Bangkok, Kamis (28/2), setelah Thai Airways membatalkan semua penerbangan yang melewati wilayah udara Pakistan setelah Islamabad menutup wilayah udara mereka. Penutupan ini sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan dengan India.
Dua puluh tujuh penerbangan, sebagian besar ke dan dari Eropa, telah dibatalkan, ungkap keterangan resmi maskapai berbendera Thailand itu. Pembatalan termasuk pada tiga jet penumpang yang terpaksa kembali ke Bandara Suvarnabhumi di Bangkok, Kamis (28/2).
Pembatalan ini akibat krisis antara negara tetangga bersenjata nuklir Pakistan dan India. Krisis itu telah menimbulkan kekhawatiran akan adanya perang habis-habisan.
Pakistan mengklaim telah menembak jatuh dua pesawat Angkatan Udara India di wilayah udaranya. Namun mengklarifikasi hanya satu pilot India yang ditangkap.
India mengatakan pasukannya juga menembak jatuh sebuah jet tempur Pakistan ketika Pakistan tiba-tiba menutup wilayah udara mereka.
Baca juga: Ketegangan India-Pakistan Meningkat
Thai Airways mengatakan hampir 5.000 penumpang terjebak dalam pembatalan itu.
"Ada 4.000 dari penerbangan Eropa dan 700 hingga 800 dari penerbangan ke Pakistan," kata juru bicara Thai Airways. "Kami sedang menunggu izin untuk terbang di atas negara lain.".
Iran yang menjadi alternatif juga telah menolak permintaan untuk terbang di wilayah udaranya.
"Sekarang kami menghubungi Tiongkok," tambahnya.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan penumpang yang terdampar ditempatkan di hotel dengan biaya sendiri. Namun, rasa frustrasi memuncak pada Kamis (28/2) di bandara utama Bangkok itu saat dilakukan penundaan mendadak.
"Kami telah menunggu di sini selama 11 atau 12 jam," kata Gerda Heinzel, 55, seorang turis Jerman yang akan terbang kembali ke Muenchen setelah liburan di Phuket.
"Kami belum diberi apa pun untuk dimakan, di mana saja untuk tinggal. Tidak ada staf berbahasa Jerman untuk membantu kami," keluhnya.
Penerbangan ke London, Paris, Brussels, Milan, dan Muenchen semuanya dibatalkan pada Kamis (28/2). Sementara 10 penerbangan yang masuk dari Eropa juga terganggu.
Pembatalan ini merupakan pukulan berat bagi Thai Airways. (AFP/OL-2)
Menurut laporan otopsi dari Dokter Bedah Kepolisian Karachi, Dr. Summaiya Syed, tubuh Humaira telah membusuk lebih dari sebulan.
Berdasarkan laporan forensik dan digital yang dilansir Arab News, Sabtu (12/7) polisi memperkirakan Humaira meninggal sekitar sembilan bulan lalu, yakni sejak Oktober 2024
Jumlah korban tewas dari runtuhnya gedung lima lantai di Karachi, Pakistan bertambah menjadi 14 orang dan 13 lainnya mengalami luka.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
PADA Januari 2024, Pakistan dan Iran sempat terlibat dalam ketegangan militer singkat setelah kedua negara saling meluncurkan rudal.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pesawat Air India penerbangan 171 jatuh kurang dari 40 detik setelah lepas landas di ahmedabad, Gujarat.
KABUT tebal dan kondisi cuaca ekstrem kembali memakan korban di jalur peziarahan Himalaya. Helikopter yang mengangkut peziarah dari Kedarnath jatuh di dekat Gaurikund, India utara.
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
JUMLAH korban tewas dalam kecelakaan pesawat penumpang milik Air India terus bertambah. Otoritas kepolisian mengonfirmasi 279 jenazah korban kecelakaan pesawat Air India telah ditemukan.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa timnya siap mendukung investigasi yang dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India terkait kecelakaan pesawat Boeing 787.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved