Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ahmad Muzani: Menjaga Persatuan adalah Kunci Hadapi Masalah Bangsa

Media Indonesia
26/7/2025 09:48
Ahmad Muzani: Menjaga Persatuan adalah Kunci Hadapi Masalah Bangsa
Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani menyampaikan pidatonya didepan dosen dan mahasiswa dalam acara “Ceramah Umum”, Jumat, 25 Juli 2025, di Gedung Auditorium UNAS.(Dok Unas)

KETUA MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan pentingnya persatuan dan proses politik sebagai pilar utama menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa. Maka itu, ia pun mengajak generasi muda meneladani semangat persatuan yang diwariskan para pendiri bangsa.

Menjelang HUT ke-80 RI, ia menekankan pentingnya kesadaran atas ke-Indonesia-an yang lahir dari semangat gotong royong dan pengorbanan antar golongan.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa besar karena kerelaan untuk bersatu. Suku Jawa saat itu rela tak menjadikan bahasa daerahnya sebagai bahasa persatuan demi Indonesia,” ucap Muzani dalam ceramah umum yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Nasional (Unas), di Jakarta, Jumat (25/7).

Ia menegaskan bahasa merupakan alat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia memang berasal dari rumpun Melayu, tetapi telah berkembang pesat dengan menyerap berbagai unsur bahasa asing dan daerah.

“Bahasa Indonesia bukan lagi sekadar bahasa Melayu. Ia jadi bahasa yang mempersatukan semua suku, etnis, dan budaya di Indonesia,” katanya.

Bahkan, kata dia, Unesco menetapkan bahasa Indonesia sebagai salah satu dari 10 bahasa internasional terpenting. "Saat itu ada yang memprotes karena mengira ini hanya bahasa Melayu. Tapi itu keliru, karena bahasa Indonesia sudah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.

Selain bahasa, Muzani menyoroti pentingnya peran politik dalam menjaga keutuhan negara. Menurutnya, berbagai krisis dan ancaman bangsa di masa lalu, hanya bisa diatasi melalui jalan politik dan persatuan.
“Proses politik adalah jalan mempercepat tercapainya cita-cita proklamasi. Politik bukan sesuatu yang harus dihindari, tetapi sesuatu yang harus kita maknai dan gunakan untuk kemaslahatan bangsa,” ujarnya.

Muzani berharap generasi muda, termasuk mahasiswa Unas, jadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. Lantaran itu, generasi muda tidak perlu malu terlibat dalam diskusi dan proses politik karena masa depan bangsa berada di tangan generasi muda. “Itu ditentukan oleh bagaimana kalian belajar, berdiskusi, dan menempa diri hari ini,” ungkapnya.

Muzani juga mengingatkan menjaga persatuan membutuhkan keikhlasan, pengorbanan, dan kedewasaan. Hanya dengan sikap itu, perbedaan dapat diatasi dan kebersamaan terjaga sehingga Indonesia menjadi bangsa besar.

Kegiatan ceramah umum ini dihadiri Ketua Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) Ramlan Siregar, Wakil Rektor Unas Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Erna Ermawati Chotim, Wakil Rektor Unas Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan SDM Prof Suryono Efendi, Dekan Fisip Unas Aos Yuli Firdaus, serta dosen dan mahasiswa Fisip Unas.

Ketua Pengurus YMIK Ramlan Siregar mengatakan kegiatan ceramah umum ini penting dan patut terus dikembangkan karena memperluas perspektif mahasiswa dalam memahami kehidupan kebangsaan secara lebih baik.
"Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika untuk memperdalam wawasan mengenai nilai-nilai kebangsaan dalam bingkai persatuan Indonesia," ucap Ramlan.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran Ketua MPR RI Ahmad Muzani untuk berbagi ilmu dan pandangan kebangsaan bersama sivitas akademika Unas.

“Unas adalah universitas perjuangan, seperti disampaikan Presiden Soekarno. Semangat itu masih terus kami jaga hingga saat ini, termasuk lewat kegiatan seperti ini yang memperluas perspektif kebangsaan mahasiswa,” ujar Ramlan.

Dalam kesempatan ini, Ramlan menambahkan Unas saat ini masuk dalam 150 perguruan tinggi di Indonesia yang meraih akreditasi unggul. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya