Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kurangnya Kedekatan dengan Orangtua Bisa Picu Anak Terjerumus Tindakan Kriminal

Basuki Eka Purnama
22/7/2025 09:42
Kurangnya Kedekatan dengan Orangtua Bisa Picu Anak Terjerumus Tindakan Kriminal
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG anak dan keluarga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sani B Hermawan menyampaikan kurangnya kedekatan orangtua bisa menjadi faktor penyebab anak terjerumus melakukan tindakan kriminal.

"Sebenarnya anak itu kan lagi belajar dari apa yang dia lihat, ketahui, tonton. Kemudian belajar dari nilai arahan orangtua," kata
Sani, dikutip Selasa (22/7).

Psikolog yang juga menjabat Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu mengatakan terkadang anak masih belum memiliki nalar untuk memilih yang benar sehingga terpengaruh lingkungan.

Hal ini lantaran prinsip atau value yang ditanamkan dari keluarga juga kurang dari kedekatan, komunikasi, keterbukaan dengan anak.

"Kurangnya kegiatan bersama anak, sehingga nilai baik yang diajarkan orangtua tidak sampai ke anak. Bahkan anak lebih menyerap nilai-nilai yang dianut lingkungan yang salah dari yang dia tonton atau dari pengaruh orang," ujar dia.

Anak yang kurang mendapat nilai dari keluarga juga memengaruhi mereka dalam meregulasi emosinya saat menghadapi keinginan yang belum terpenuhi, akibatnya mereka bisa bertindak agresif atau kekerasan.

"Jadi anak-anak misalnya dia mau menginginkan sesuatu tapi tidak tahu caranya bisa juga dia melakukan hal yang salah atau tadi mengontrol
emosi gagal. Kemudian dia melakukan kekerasan termasuk kita sebut dengan kriminal," ungkap dia.

Sani menekankan perlu turun tangannya orang tua dan keluarga dalam hal pendidikan pada anak remaja. Dengan adanya pendekatan dari sisi spiritual dan aspek psikologis sebagai langkah preventif agar anak tidak terjerumus ke dunia kejahatan.

Kemudian, orangtua disarankan bekerja sama dengan guru, mendekati lingkungan anak, hingga memahami apa yang terjadi pada anak.

"Kalau kita tahu apa yang terjadi pada anak dan kita bisa paham, rasanya mudah-mudahan juga anak bisa terhindar dari bahaya atau dari
kenekatan dia melakukan kejahatan," pungkas dia. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya