Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PSIKOLOG dari Universitas Gadjah Mada Novi Poespita Candra menyarankan para orangtua memberi tahu anak skenario situasi darurat yang mungkin terjadi saat bermain di luar rumah serta langkah untuk menghadapinya.
Novi mengemukakan bahwa orangtua perlu memberi tahu anak langkah-langkah yang harus dijalankan saat menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran atau tersesat.
"Termasuk jika akan melakukan aktivitas dan pergi ke sebuah tempat, perlu sekali anak-anak belajar dulu mengenai hal baik dan kemungkinan buruk yang terjadi, sehingga bisa memitigasi," kata Novi.
Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada itu, anak-anak yang belum bisa berkomunikasi dengan baik perlu selalu didampingi saat bermain sendiri maupun bersama teman-temannya.
Kalau anak sudah bisa diajak berkomunikasi, Novi mengatakan, orangtua bisa mengajak anak berdiskusi mengenai apa saja yang boleh dan tidak
boleh dilakukan saat bermain di luar rumah.
"Memperkenalkan langsung hal-hal berbahaya disertai diskusi penting," katanya.
"Misal, ketika ada sungai dekat rumah, daripada hanya melarang, mungkin akan lebih baik diajak ke sungai tersebut dan dikenalkan mengapa sungai tersebut berbahaya jika pergi tanpa pendamping. Ini juga bisa dijadikan hal belajar baru," lanjutnya.
Novi menyarankan para orangtua mengupayakan anak menyadari batasan tentang tempat dan waktu bermain tanpa merasa dikekang.
"Cara yang bisa dilakukan, minta anak anak belajar dari buku, video, cerita orang berpengalaman, lalu kenalkan dan diskusikan selalu," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Rencana, program anak kedua Denny dan istrinya akan dilakukan di rumah sakit yang sama tempat istrinya melahirkan anak pertamanya.
Praktik hipnoterapi yang diimplementasikan secara tepat dapat menyembuhkan trauma yang disebabkan oleh perundungan dan meningkatkan prestasi anak di sekolah.
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved