Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PSIKOLOG klinis dan keluarga Pritta Tyas membagikan tips yang bisa dilakukan orangtua untuk mengurangi anak tantrum karena tidak mau mengakhiri waktu mandi.
Menurut psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada itu, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/7), salah satu penyebab anak tantrum tidak mau berhenti saat mandi adalah instruksi orangtua yang tidak spesifik yang terkadang terkesan sepihak sehingga memicu perdebatan.
"Karena anak itu kalau cuma dibilang mandinya jangan lama-lama ya, otaknya nggak bisa memahami, jangan lama-lama tuh berapa lama," kata Pritta.
Pritta mengatakan orangtua perlu membuat kesepakatan awal tentang durasi mandi sebelum anak masuk ke kamar mandi.
Misalnya, orang tua bisa memberitahu anak batasan mandi pagi maksimal 10 menit dan memberi gambaran bahwa setelah mandi, dia harus memakai baju, sarapan, lalu berangkat sekolah. Aturan waktu mandi anak bisa disesuaikan dengan kondisi harian.
"Intinya caranya adalah melihat dari sudut pandang anak, bukan pandangan kita (orangtua) yang inginnya serba cepat," kata Pritta..
Dalam mendukung kesepakatan tersebut, orangtua bisa menggunakan berbagai cara, misalnya memasang timer (pengingat) untuk membatasi waktu mandi. Anak bisa diajak untuk memasang timer sendiri dan menentukan durasi mandi supaya dia merasa kontrol dan tanggung jawab ada pada diri sendiri.
"Kalau kita (orangtua) yang pasang timer, dia pasti merasa kontrolnya ada di orangtua," kata Pritta.
Orangtua juga bisa memberi tahu anak tentang hal-hal menarik yang bisa dilakukan setelah mandi, misalnya bermain atau menonton film.
Pritta juga mengingatkan kesepakatan itu harus berupa hal-hal konkret dan mengajak anak untuk punya andil dalam membuat kesepakatan
tersebut.
"Jadi hal menarik apa, kesepakatan, dan dia punya andil untuk membuat kesepakatan itu dan harus konkret," pungkas dia. (Ant/Z-1)
Mandi bukan hanya soal kesegaran, tapi penting untuk kesehatan fisik, sosial, dan emosional. Idealnya, mandi dilakukan dua kali sehari, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
PENGGUNAAN pelembap memang terkesan mudah untuk dilakukan. Tapi apakah kamu pernah merasa mengapa ketika sudah memakai pelembap, tetapi kulit kok tetap kering?
Di era modern, gaya hidup sibuk sering memaksa orang begadang demi pekerjaan, tugas kuliah, atau mengejar deadline.
Hal sederhana seperti kehilangan kemampuan mencium aroma wangi sampo atau sabun mandi bisa menjadi tanda awal demensia.
Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tapi, bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya.
Kecanduan gadget merupakan salah satu masalah serius yang banyak dihadapi oleh anak-anak di era digital ini.
Tantrum pada anak merupakan masalah perilaku yang umum dengan mengekspresikan kemarahan.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Anak yang menonton atau mendapatkan paparan gadget lebih dari 20 menit, 66% mengalami tempered tantrum.
Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orangtua harus menjadi contoh yang baik pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved