Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KECANDUAN gadget merupakan salah satu masalah serius yang banyak dihadapi oleh anak-anak di era digital ini.
Penggunaan gadget yang berlebihan tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak seperti mudah tantrum bahkan depresi.
Berikut adalah alasan utama mengapa anak yang kecanduan gadget lebih mudah terhadap tantrum dan depresi:
Baca juga : Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Anak Kecanduan Main Gadget
Penggunaan gadget memberikan kepuasan instan secara terus-menerus, seperti game online, video pendek, atau media sosial.
Ketika anak terbiasa mendapatkan kebahagian instan ini, mereka menjadi kurang toleran terhadap situasi yang membutuhkan kesabaran.
Hal ini dapat menyebabkan anak mudah frustasi dan marah, yang pada akhirnya akan mengakibatkan tantrum pada anak.
Baca juga : Upaya Membebaskan Anak-anak dari Ketergantungan Ponsel
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur anak.
Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan anak menjadi mudah tersinggung, sulit mengontrol emosi, dan lebih mudah depresi karena rasa lelah akibat tubuh tidak memiliki waktu istirahat yang cukup.
Interaksi sosial adalah kunci untuk seseorang dapat memahami atau mengenal karakter orang lain untuk saling menghargai, hal ini termasuk ke dalam pengembangan keterampilan sosial yang dibutuhkan untuk pengembangan diri.
Baca juga : Seruan Masa Kanak-Kanak Bebas Ponsel Pintar di Inggris
Anak-anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan gadget cenderung kurang berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya di dunia nyata.
Hal ini yang dapat menyebabkan perasaan depresi karena isolasi diri dari dunia sosial.
Tidak semua konten yang tersedia di gadget cocok untuk anak-anak.
Baca juga : RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Malang Buka Poli Kecanduan Gawai, Pasien Didominasi Anak-anak
Banyak konten yang mengandung kekerasan, intimidasi, atau perilaku negatif lainnya dapat mempengaruhi mental ataupun kepribadian anak.
Anak-anak yang melihat konten tersebut mungkin menunjukkan perilaku agresif dan mudah marah yang dapat memicu tantrum dan meningkatkan risiko depresi.
Penggunaan gadget dapat menyebabkan seseorang mengalami ketergantungan, yaitu suatu kondisi seseorang yang tidak dapat melepaskan penggunaan gadget.
Selain itu, aktivitas melalui gadget yang menyebabkan adanya ketergantungan dapat terjadi karena seseorang mendapatkan respon yang mereka inginkan.
Seperti postingan pada media sosial yang memberikan validasi akan dirinya melalui jumlah like atau komentar positif.
Ketika mereka tidak mendapatkan respon yang diharapkan, mereka dapat merasa tidak berharga atau kurang percaya diri. Hal inilah yang menyebabkan tumbuhnya depresi pada seorang anak. (Z-10)
Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat mengelola limbah elektronik (e-waste) dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
Agar lebih seru, pilih tema Ramadan untuk menggambar dan mewarnai.
Gawai sekarang telah menjadi bagian dari kegiatan pendidikan dan interaksi sosial anak, sehingga penggunaannya tidak bisa sepenuhnya dihindari.
Penggunaan gadget dalam jarak dekat berisiko tinggi menyebabkan miopia atau rabun jauh, terutama jika dilakukan dalam waktu lama.
REALME akhirnya merilis smartphone teranyar mereka yakni Realme C75 ke pasar Indonesia yang tahan air, tahan banting dan kapasitas baterai yang besar.
Penelitian National Institute of Health pada 2019 menunjukkan anak dengan screen time lebih dari dua jam sehari memiliki skor lebih rendah dalam tes bahasa dan kognitif.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved