Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KECANDUAN gadget pada anak bisa membuat anak jadi malas bergerak dan tidak fokus pada pelajaran sekolahnya, yang akhirnya berdampak pada penurunan prestasi akademis.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kecanduan gadget yang disertai gaya hidup tidak sehat, seperti ngemil berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur larut malam, dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung di masa depan.
Agar anak terhindar dari dampak buruk tersebut, berikut adalah langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak:
Baca juga : Upaya Membebaskan Anak-anak dari Ketergantungan Ponsel
1. Menjadi Contoh yang Baik
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus menjadi contoh yang baik dengan tidak bermain gadget hingga larut malam atau makan sambil bermain gadget. Usahakan untuk tidak menggunakan gadget di depan anak dan gunakanlah sewajarnya.
2. Batasi dan Awasi Penggunaan Gadget
Untuk mengurangi kecanduan gadget, batasi waktu anak mengakses gadget, misalnya 1-2 jam sehari. Awasi penggunaan gadget untuk memastikan anak tidak mengakses konten yang tidak sesuai. Gunakan fitur pembatasan usia pada gadget untuk membatasi jenis konten yang dapat diakses. Terapkan aturan dengan tegas, latih anak untuk meminta izin sebelum menggunakan gadget, dan simpan gadget di tempat yang tidak mudah diakses anak.
3. Ciptakan Aktivitas Menyenangkan Bersama Anak
Rancang aktivitas lain yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget. Ajak anak bersepeda, lari pagi, memasak, menggambar, atau berkebun. Bawa anak ke taman untuk bermain dengan teman-temannya atau undang teman-temannya ke rumah untuk bermain bersama, yang juga dapat meningkatkan interaksi sosial anak.
Baca juga : RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Malang Buka Poli Kecanduan Gawai, Pasien Didominasi Anak-anak
4. Tetapkan Wilayah Bebas Gadget di Rumah
Tetapkan area bebas gadget di rumah, seperti ruang makan, ruang keluarga, atau kamar tidur. Pastikan semua anggota keluarga menaati aturan ini untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik.
5. Edukasi Anak tentang Bahaya Gadget
Diskusikan dengan anak tentang risiko obesitas dan masalah mata yang bisa timbul dari terlalu lama bermain gadget. Jelaskan juga bahaya internet dan media sosial, serta bagaimana menghindari masalah tersebut dengan penggunaan gadget yang diawasi.
6. Berikan Mainan yang Sesuai Usia
Berikan anak mainan yang sesuai dengan usianya untuk menggantikan waktu yang dihabiskan dengan gadget. Mainan seperti blok, puzzle, krayon, buku gambar, atau permainan profesi bisa menjadi alternatif yang baik.
Baca juga : Kenali Gejala Kecanduan Gawai Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Penting untuk tidak memarahi atau meneriaki anak saat mereka tidak setuju dengan aturan baru, karena hal ini bisa menyebabkan trauma yang mengganggu kesehatan mental mereka. Anak mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan aturan baru, sehingga orang tua perlu bersabar dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam mendukung perubahan ini.
Selain langkah-langkah di atas, pemerhati anak Seto Mulyadi menyarankan agar orang tua juga memperkenalkan anak-anak kepada permainan tradisional. Menurutnya, permainan tradisional memberikan manfaat positif yang jauh lebih baik daripada hanya bermain gadget.
"Anak bisa bermain yang lain atau jalan-jalan sama Ayah sama Bunda. Jadi gadget bukan satu-satunya pilihan," kata Kak Seto sapaan karibnya..
Dia juga menambahkan bahwa orang tua bisa mempopulerkan kembali permainan-permainan tradisional seperti engklek, gobak sodor, main egrang, bekel, dan lainnya.
"Sehingga, ada keseimbangan, bisa mengembangkan kecerdasan fisik, kecerdasan sosial, kecerdasan spiritual, moral, dan sebagainya. Sehingga anak berkembang secara utuh dan lengkap," pungkasnya. (P-5)
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
KEHIDUPAN masyarakat modern semakin tergantung dengan sejumlah gawai seperti telepon seluler (ponsel) tetapi juga ramah lingkungan.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Kondisi ini dikenal sebagai gadget neck, yaitu nyeri yang muncul karena posisi kepala menunduk terlalu lama, seperti saat menatap layar ponsel atau laptop.
Autisme virtual menyebabkan anak mengalami kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif, dan perilaku yang tidak lazim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved