Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PSIKOLOG anak dan keluarga dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Sani B Hermawan menganjurkan para orangtua untuk mengontrol penggunaan gawai anak alih-alih menganggapnya sebagai musuh yang harus dihindari.
Ia mengemukakan gawai sekarang telah menjadi bagian dari kegiatan pendidikan dan interaksi sosial anak, sehingga penggunaannya tidak bisa
sepenuhnya dihindari.
"Gadget bukan lagi musuh, tetapi alat yang harus digunakan dengan bijak. Saat digunakan untuk keperluan sekolah, orangtua justru perlu mendukungnya," kata Sani, dikutip Minggu (2/2).
Masalahnya, penggunaan gawai memunculkan distraksi. Anak yang semula menggunakan gawai untuk mengerjakan tugas sekolah bisa tergoda untuk bermain gim atau mengakses produk hiburan lain.
Oleh karena itu, Sani menyarankan orangtua membuat kesepakatan dengan anak mengenai jadwal penggunaan gawai untuk belajar dan bermain serta batasan waktunya.
Dengan demikian, penggunaan gawai anak tetap terkontrol tanpa membuat anak merasa terlalu terkekang.
Dalam mengatur pemakaian gawai anak, Sanimengatakan, orangtua juga bisa menerapkan teknik push and pull memberikan kepercayaan tetapi tetap melakukan pengawasan.
"Jangan sampai anak bilang sudah mengerjakan tugas, tetapi hasilnya tidak ada. Orangtua tetap harus melihat proses dan hasilnya," kata dia.
Mengenai batas usia anak yang dapat menggunakan gawai, ia mengemukakan bahwa anak usia sekolah dasar bisa diperbolehkan menggunakan gawai untuk mendukung keperluan sekolah maupun interaksi sosial.
Kendati demikian, menurut dia, orangtua harus membatasi dan mengawasi penggunaan gawai anak.
"Seperti permainan, gadget juga butuh aturan main. Kalau tidak ada aturan, justru bisa berantakan. Dengan adanya kesepakatan yang
jelas antara orang tua dan anak, penggunaan gadget bisa lebih sehat dan seimbang," pungkas Sani. (Ant/Z-1)
Blue light itu bisa memperparah satu, menaikkan hyperpigmentasi, yang kedua dia menekan pelindung kulit jadi lemah,.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat mengelola limbah elektronik (e-waste) dengan cara yang lebih bertanggung jawab.
Agar lebih seru, pilih tema Ramadan untuk menggambar dan mewarnai.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Para orangtua disarankan menghindari penggunaan disinfektan dan antiseptik secara berlebihan di rumah dan fokus pada upaya kebersihan fungsional, bukan sterilisasi berlebihan.
Penelitian terbaru mengungkap lima kebohongan kecil yang sering dilakukan orangtua kepada anak.
Kekurangan zat besi pada balita bukan hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved