Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
ANGGOTA Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah mengatakan bahwa kebijakan Gubernur Jawa Barat terdapat 50 siswa dalam satu kelas dikatakan tidak menyelesaikan masalah. Lebih baik, Pemerintah Daerah Jawa Barat bekerja sama dengan sekolah swasta dibandingkan harus menjejalkan 50 siswa di dalam satu kelas.
“Kita sekarang kan sedang mendorong untuk peningkatan kualitas bukan sekadar bahwa ini ditampung. Kita punya sekolah-sekolah swasta kok dan mereka sudah diakreditasi. Perkara bahwa ternyata sekolah swasta itu berbayar tentu bisa disiasati oleh pemerintah provinsi,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (11/7).
“Berikan bantuan yang lebih besar, bantuan pendidikan yang universalnya itu kalau di Jawa Barat harusnya bisa ditambah untuk swasta. Kenapa? Karena sesungguhnya mereka sedang mempermudah urusan-urusan pemerintah dan pemerintah daerah dalam soal pendidikan,” sambung Ledia.
Bekerja sama dengan sekolah swasta, menurut Ledia sudah bisa dengan mudah kita diselesaikan oleh pemerintah provinsi dengan memberikan semacam bantuan operasional sekolah (BOS) daerah.
“Karena pada kenyataannya tidak menyelesaikan masalah satu kelas itu 50 orang. Karena ada daerah-daerah yang memang jauh lokasinya dari sekolah. Karena tidak semua kecamatan di Provinsi Jawa Barat itu punya sekolah negeri. Jadi mari sama-sama kita berpikir lebih luas, ada sekolah-sekolah swasta yang sebenarnya bisa diajak kerja sama. Dengan cara tadi memberikan bantuan atau dikasih bos afirmasi itu bisa dilakukan sebenarnya,” jelas Ledia.
“Kita juga harus memperhatikan, bukan sekadar ditampung, tapi harus memperhatikan kualitas pembelajarannya. Tingkatkan kualitas gurunya, perbanyak jumlah gurunya kalau memang ternyata tidak memadai,“ pungkasnya. (H-2)
Keputusan Gubernur Jawa Barat berkaitan hal tersebut, tidak ada diksi menyangkut sekolah swasta. Ini bisa dimaknai regulasi tersebut hanya berpihak kepada sekolah berstatus negeri.
Kebijakan itu berdampak kepada SMA Pasundan Tasikmalaya yang baru menerima enam calon siswa baru.
SMAN 5 Kota Tasikmalaya telah melakukan simulasi di kelas dengan jumlah 50 siswa. Hasilnya hanya mampu menampung 42 siswa.
Dalam Permendikbud No. 47/2023 dan penjelasan teknis dalam SK BSKAP No. 071/2024, disebutkan bahwa rombel 50 siswa diperbolehkan di wilayah padat penduduk yang terbatas akses pendidikan.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengizikan sekolah negeri menerima 50 siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) atau satu kelas.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengizinkan sekolah negeri menerima 50 rombongan belajar (rombel). pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan sementara aktivitas pembukaan lapangan golf oleh PT Rejo Sari Bumi, di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (9/7/2025).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved