Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

MPLS di Jabar Dilakukan Melalui Pendekatan Tematik Pancawaluya, Dedy: 385 Kelas Tingkat SMA Rombel 50 Siswa

Naviandri
13/7/2025 11:41
MPLS di Jabar Dilakukan Melalui Pendekatan Tematik Pancawaluya, Dedy: 385 Kelas Tingkat SMA Rombel 50 Siswa
Ilustrasi(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) membuat pendoman Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 melalui pendekatan tematik Pancawaluya. MPLS kali ini bertujuan membentuk manusa waluya atau manusia yang utuh, tangguh secara intelektual, emosional, dan sosial yang mengacu pada nilai karakter utama, cageur, bageur, bener, pinter, serta singer. Rencananya, MPLS Pancawaluya digelar mulai Senin (14/7) hingga Jumat (18/7). 

MPLS berfokus pada pengenalan sekolah serta warga satuan pendidikan, pembentukan budaya positif, wawasan kebangsaan, bela negara, hingga lainnya.Bahkan, MPLS Pancawaluya akan melibatkan alumni, TNI, Polri dan mengeksplorasi lingkungan sekitar melalui aksi ekologi, serta menggunakan berbagai metode dari mulai pembelajaran berbasis cerita rakyat lokal maupun projek kelas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman kemarin menyatakan, pelaksanaan MPLS Pancawaluya juga melarang aktivitas kekerasan dan penggunaan atribut tidak edukatif, seperti tas karung maupun kantong plastik, papan nama rumit, hingga aksesori aneh lainnya. Kegiatan harus bersifat inklusif, tidak diskriminatif, menyenangkan, dan semua panitia harus menyampaikan informasi lengkap kepada orang tua, termasuk mekanisme pelaporan apabila terjadi pelanggaran.

“Pelaksanaan MPLS juga bakal dievaluasi secara formatif dan sumatif oleh panitia sekolah, didampingi Dinas Pendidikan hingga Kemendikdasmen. Bahkan orang tua, peserta didik, serta guru diberi ruang untuk memberi umpan balik secara partisipatif,” ujarnya. 

Nantinya kata Herman, hasil evaluasi harus dilaporkan, dan menjadi bahan pengembangan program ke depan, termasuk masyarakat pun bisa menyampaikan aduan melalui kanal resmi dari mulai call center ULT Kemendikdasmen 177 atau platform LAPOR untuk menjamin tranparansinya. Herman berharap, tema Pancawaluya yang diusung dalam MPLS mendorong siswa baru menjadi generasi unggul untuk keberlanjutan Jabar di masa depan.

“Saya memastikan, tidak ada pungutan biaya maupun seragam khusus yang diwajibkan dalam MPLS Pancawaluya, karena para siswa baru dapat menggunakan seragam dari jenjang sebelumnya,” jelasnya.

384 Kelas Tingkat SMA

Sementara itu Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa. Berdasarkan data yang didapat jumlah SMA dan SMK di Jabar itu ada 801. Sedangkan jumlah ruang kelasnya untuk kelas satu ada 8.727 dan yang digunakan rombel 48 sampai 50 siswa hanya 384 kelas. Jadi sekolah swasta yang muridnya mengalami penurunan, masih bisa mencari cari jalan lain agar pendidikan tetap berjalan. Tapi tahun ini, gubernur mengeklaim pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tidak ada keributan, tidak ada protes-protes.

“Nantinya kelas yang diisi oleh 48 sampai 50 siswa akan dipasang pendingin ruangan, masing-masing dua titik agar siswa tetap nyaman belajar meski ruang kelasnya penuh sesak.  Duitnya sumbangan dari berbagai pihak yang peduli pendidikan di Jabar,” tandasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya