Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menag Ungkap Alasan Hijrah Jadi Penanda Awal Penanggalan Islam

Abdillah M Marzuqi
22/6/2025 12:58
Menag Ungkap Alasan Hijrah Jadi Penanda Awal Penanggalan Islam
Menag Nasaruddin Umar melepas peserta Car Free Day (CFD) Syiar Muharam 1447 Hijriah di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (22/6).(Dok.HO)

MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengulas alasan mengapa hijrah dipilih sebagai penanda awal penanggalan Islam. Menurutnya, penetapan awal tahun Hijriah ditetapkan melalui kesepakatan para sahabat dan para gubernur dalam sebuah pertemuan atau musyawarah resmi.

Saat itu, mereka menyepakati peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah menjadi tonggak penting lahirnya tatanan masyarakat yang berkeadilan dan majemuk.

Menag menjelaskan, para sahabat Rasulullah SAW tidak menjadikan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad, turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Quran), maupun Isra Mi’raj sebagai acuan penanggalan Islam. Hal ini karena peristiwa-peristiwa tersebut lebih bersifat khusus bagi umat Islam saja.

Untuk itu, ia menyebut, peringatan Tahun Baru Hijriah tidak hanya dimaknai sebagai tradisi keagamaan umat Islam, tetapi juga sebagai simbol kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi seluruh elemen masyarakat.

“Yang kita lakukan pada pagi hari ini adalah pesta kebersamaan. Kita merayakan perbedaan. Hijrah itu milik semua agama, etnik, dan komponen masyarakat, sebagaimana terjadi di Madinah pada masa Rasulullah. Inilah makna hijrah yang ingin kita wariskan,” ujar Menag di sela kegiatan Car Free Day (CFD) Syiar Muharam 1447 Hijriah di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (22/6).

Ajang itu sebagai pembuka rangkaian kegiatan Peaceful Muharam yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Menag juga berpesan agar seluruh elemen bangsa menjaga keindahan Indonesia yang diibaratkannya sebagai lukisan indah dari Allah SWT.

“Indonesia ini adalah lukisan yang sangat indah dari Allah, jangan kemudian ada yang mengacak-acak, dan jangan ada yang merusak,” imbuhnya.

Damai Bersama Manusia dan Alam

Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, menambahkan, kegiatan CFD Syiar Muharam kali ini mengusung tema besar “Damai Bersama Manusia dan Alam”. Tema tersebut lahir dari kesadaran bahwa ajaran Islam mengajarkan manusia untuk hidup rukun dengan sesama dan menjaga lingkungan.

Abu menjelaskan, dua agenda utama dilaksanakan pada CFD Syiar Muharam. Pertama, pembagian bibit pohon secara simbolis oleh Menag kepada peserta, sebagai pengingat bahwa menanam pohon adalah bentuk ibadah dan wujud kepedulian terhadap bumi.

Kedua, Syiar Muharam di CFD yang membawa semangat baru dalam merayakan Tahun Baru Islam di ruang publik secara ceria, terbuka, dan inklusif. Dakwah sosial seperti ini menjadi upaya menjangkau berbagai lapisan masyarakat secara ramah.

“Kami berupaya meneguhkan syiar keagamaan yang membumi, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Dakwah Islam bisa hadir secara terbuka, ramah, dan menginspirasi masyarakat untuk menebar cinta, kerukunan, serta kepedulian lingkungan,” pungkasnya. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya