Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kampanye Life in a Bubble Sukses Menyuarakan Kesadaran Hak atas Udara Bersih

Basuki Eka Purnama
02/6/2025 19:28
Kampanye Life in a Bubble Sukses Menyuarakan Kesadaran Hak atas Udara Bersih
Kampanye publik Life in a Bubble di Car Free Day Jakarta (Jalan Sudirman – Thamrin), Minggu (1/6).  (MI/HO)

KOLABORASI antara Bicara Udara dan Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) bekerja sama dengan Clean Mobility Collective South East Asia (CMC SEA) dan 350 Pilipinas, meluncurkan kampanye publik Life in a Bubble di Car Free Day Jakarta (Jalan Sudirman – Thamrin), Minggu (1/6).  

Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang dan mayoritas masyarakat terhadap polusi udara.

Life in a Bubble adalah kampanye yang dipelopori 350 Pilipinas di Manila, ibu kota Filipina, sebagai ajakan untuk menyadari bahwa udara bersih adalah hak mendasar yang harus dijamin, bukan hanya milik segelintir orang. 

Selain itu, polusi udara tidak hanya terpampang dalam data atau laporan ilmiah melainkan kenyataan yang dihadapi masyarakat sehari-hari, terutama kelompok masyarakat yang paling rentan. 

Melalui penyelenggaraan kampanye ini di Jakarta, para kolaborator mendorong masyarakat dan pemerintah untuk mengambil tindakan nyata mengurangi polusi udara dan melindungi kesehatan publik.

Amalia S Bendang dari Kopeka menegaskan, “Harus ada aksi konkret untuk pengendalian pencemaran udara kronis yang terjadi di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya, demi keberadaan udara segar untuk semua.”  

Hak atas udara segar untuk semua yang dijamin oleh UUD 1945 Pasal 28 huruf h sebagai bagian dari hak asasi untuk memperoleh lingkungan hidup yang baik dan sehat; harus dijamin keberadaannya.  

Kampanye Life in a Bubble ini diharapkan mampu menggerakkan para pemangku kepentingan terutama pemerintah, didukung oleh partisipasi masyarakat dan sektor swasta sesuai dengan kompetensi dan kapasitasnya masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 06.30 hingga 09.30 WIB ini disambut antusias oleh masyarakat. Banyak pengunjung yang terlibat aktif di booth edukasi untuk memahami dampak polusi udara dan pentingnya langkah konkret dari pemerintah. Hal ini menjadi langkah awal untuk mendesak penguatan kebijakan berbasis sains dan transparansi data terkait kualitas udara. 

Selain itu, acara ini dimeriahkan juga dengan penampilan Ho Katarsis, seorang seniman yang menjadi aktor utama film Jalanan.

Sebagai catatan, data Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menunjukkan kualitas udara yang tidak sehat untuk kurun waktu 2011 – 2020 ketika parameter PM2.5 misalnya menunjukkan rata-rata tahunan 46,1 µg/m3, sementara rata-rata tahunan 2024 menunjukkan 43 µg/m3.  Baku mutu nasional untuk rata-rata tahunan PM2.5 adalah 15 µg/m3. 

Duta Udara Bersih dari Bicara Udara atau Biru Voices Ambassadors 2024 yakni Aprila Majid dan Lisa Anggraeny, menyampaikan keprihatinannya akan polusi udara melalui acara ini. 

"Melalui campaign ini, sebagai ibu, kami jadi membayangkan kalau selama ini kami sudah mencoba membangun ‘bubble-bubble’ untuk melindungi anak-anak kami dari polusi udara, misalnya dengan membatasi aktivitas di rumah (stay at home). Kami berharap suatu hari nanti anak-anak bisa bernafas dengan lega dan leluasa tanpa harus ada ‘bubble-bubble’ tersebut."

Diharapkan aksi simbolis ini bisa memicu dorongan publik yang lebih besar agar pemerintah mendengar suara masyarakat dan mengadopsi standar kualitas udara yang benar-benar melindungi kesehatan publik, karena udara bersih adalah hak untuk semua masyarakat. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya