Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
"Kita semua, tak hanya pemerintah, harus lebih serius dan saling bekerja sama mempersiapkan kapasitas dan integritas anak-anak muda Indonesia untuk kelak menjadi pemimpin publik dan memimpin di berbagai sektor," kata Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, dalam keterangan resminya, Kamis, (29/5).
Hal itu diungkapkan Dimas dalam kegiatan sekolah pemimpin muda, Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) 2025 yang digelar di Jakarta pada 19 sampai 22 Mei lalu. Program tersebut diikuti oleh 37 pemimpin muda dari berbagai daerah di Indonesia
Adapun, para peserta berasal dari berbagai profesi dan lintas aktivitas, termasuk lintas partai politik, akademisi, ekonom, peneliti, profesional, kepala daerah anak muda, anggota legislatif muda, ASN, hakim, aktivis kepemudaan, keagamaan, masyarakat sipil, entrepreneur, pegiat literasi, budaya, jurnalis dan lingkungan hidup.
"Prinsip kita adalah mengumpulkan para pemimpin muda ini dalam satu semangat besar, mari mencintai dan membangun negara ini secara guyub dan produktif. Terlebih era geopolitik dan ekonomi global saat ini, Indonesia butuh anak-anak bangsa yang berkarakter, bervisi dan berinisiatif baik. Berbeda boleh, beraktivitas positif harus, tapi untuk kepentingan nasional kita harus guyub dan progresif," kata Dimas.
Staf Khusus Presiden RI, Dirgayuza Setiawan mengatakan, program seperti KBFP selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Presiden Prabowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah-sekolah unggul di seluruh Indonesia sebagai bagian dari strategi besar peningkatan SDM nasional,” ujar Dirgayuza.
Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan RI, Budiman Sudjatmiko, menyatakan pentingnya para pemimpin muda untuk terlibat dalam berbagai kegiatan positif yang mampu mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Para pemuda Indonesia dari mulai tingkat desa sampai kota, daerah dan nasional, harus memahami dan mengikuti perkembangan teknologi dalam upaya mendorong perekonomian, menurunkan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan. Peningkatan SDM dan khususnya bagi para pemimpin muda, membaca perkembangan zaman menjadi sangat penting sehingga kita tidak menjadi bangsa yang tertinggal oleh transformasi zaman," ujarnya.
(H-3)
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
GENERASI muda harus mampu melawan kemalasan dan ketidakpedulian terhadap yang terjadi di lingkungan sekitarnya, untuk kemudian bangkit membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki.
Pendekatan pendidikan yang penuh kasih sayang mendorong anak-anak untuk bertanya, mengeksplorasi ide, dan belajar melalui kesalahan.
Pemerintah memastikan tidak akan mengadopsi data kemiskinan yang dirilis Bank Dunia.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045. Prabowo mengaku optimistis dapat merealisasikan target tersebut.
Papua Tengah masih menempati urutan kedua tertinggi dalam tingkat buta huruf di Indonesia.
Metode pengukuran kemiskinan yang digunakan Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini sudah berusia hampir 50 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved