Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
UNIVERSITAS Bunda Mulia (UBM) berkomitmen membentuk generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan era digital dengan menyelenggarakan Seminar Nasional Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan bertajuk “The Future Impact of Artificial Intelligence” di The UBM Sport Hall, UBM Tower, kampus UBM , Serpong, Sabtu (24/5).
“UBM menyelenggarakan Seminar AI juga resmi meluncurkan program studi yang akan menjawab tantangan industri akan kecerdasan buatan serta manfaatnya bagi pengembangan industri. Kami bersyukur ditemani para pakar AI dari pemerintah dan dunia pendidikan untuk berbagi wawasan demi keberlanjutan kehidupan bersama,” ujar Kandi Sofia Senastri Dahlan, MBA., Ph.D selaku Wakil Rektor UBM.
Setelah meluncurkan Program Studi (Prodi) Artificial Inteligence (AI) pada bulan Oktober 2024 yang lalu, sekaligus menjadikan UBM sebagai kampus swasta pertama yang memiliki Prodi AI, UBM juga meluncurkan Prodi Magister Teknologi Informasi untuk menjawab kebutuhan industri terhadap talenta di bidang teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).
Program Magister Teknologi Informasi di UBM dirancang untuk mengembangkan profesional yang memiliki pengetahuan mendalam dalam teknologi informasi berbasis AI juga mampu memimpin transformasi digital di berbagai sektor industri. Fokus utama program ini adalah pada penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analitis bisnis dengan pemanfaatan Big Data untuk menciptakan solusi inovatif yang adaptif bagi kebutuhan dunia usaha dan masyarakat.
Acara ini juga menghadirkan talkshow dengan pembicara dalam dan luar negeri seperti: Dr. Karlisa Priandana, S.T., M.Eng., Plt. Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan, Direktorat Jendral Riset dan Pengembangan, Kemdiktisaintek. Adhiguna Mahendra M.Sc. M.Eng., Direktur Data dan Kecerdasan Buatan, Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), dan Prof. Bo An, Head of Artificial Intelligence Division, Nanyang Technological University.
Para narasumber membahas isu strategis terkait tren, tantangan, dan dampak AI pada teknologi IoT dengan adanya Agentic AI serta computer vision, terhadap sektor pendidikan, pemerintahan, industri kreatif, dan pembangunan smart city.
Dalam sesi pembuka, Dr. Karlisa menyoroti tujuh prinsip penting agar pengembangan AI tetap berfokus pada nilai kemanusiaan dan etika, mulai dari sistem human-in-the-loop hingga regulasi yang inklusif. Sementara itu, Adhiguna Mahendra menegaskan luasnya potensi AI - tidak hanya sebatas pembuatan gambar atau video - melainkan juga untuk menciptakan teknologi yang mempermudah kehidupan manusia, termasuk pengembangan sistem pintar di IKN seperti transportasi, kesehatan, dan manajemen lingkungan.
Dalam paparan di sesi akhir talkshow, Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata. Ia menguraikan bahwa pendekatan ini dapat dilakukan melalui: Algoritma optimisasi untuk menyelesaikan masalah berskala kecil secara efisien, Reinforcement Learning (RL) untuk menangani masalah berskala besar dan spesifik dengan pembelajaran dari pengalaman, serta Large Language Models (LLMs) untuk menyelesaikan permasalahan umum secara lebih fleksibel dan adaptif.
Sebagai bentuk nyata kolaborasi strategis, dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara UBM dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), XIT.AI, dan Korika AI. “Kolaborasi ini diharapkan memperkuat ekosistem riset dan inovasi AI serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Yenli Megawati, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Hubungan Eksternal UBM.
UBM tidak hanya menghadirkan program studi unggulan, juga lingkungan pembelajaran yang mendorong kolaborasi multidisiplin dan berlandaskan etika. Dengan terselenggaranya seminar ini beserta peluncuran program studi Magister Teknologi Informasi juga penandatanganan kerja sama dengan berbagai industri, Universitas Bunda Mulia menegaskan peran strategisnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif dan visioner, menjembatani dunia akademik dengan realitas industri masa depan. (H-2)
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
KONSEP pembelajaran mendalam (deep learning) semakin populer seiring dengan perkembangan teknologi pemrosesan data dan kecerdasan mesin di era kecerdasan buatan dan revolusi industri 5.0.
Teknologi artificial intelligence (AI) dan cloud computing kini menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan bisnis digital di Indonesia.
XIAOMI meluncurkan mesin cuci pintar, Mijia Front Load Washer Dryer ke Indonesia dengan teknologi Artificial Intelligence of Things (AIoT)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved